Riau  

Masyarakat Harus Arif Sikapi SKB 3 Menteri Terkait Seragam Sekolah

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau Prof Dr Khairunnas Rajab, M Ah meminta masyarakat arif dan bijaksana dalam menyikapi Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri terkait pakaian seragam sekolah.

Selama hampir sebulan ini masih ada pro dan kontra atas dikeluarkan SKB 3 menteri yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agam serta Menteri Dalam Negeri di tengah masyarakat. Sebagai akademisi, Prof Khairunnas menilai sudah seharusnya lebih mengedepankan sikap moderat.

“Tak perlu juga ekstrem kiri dan kanan, namun apabila ada ruang untuk mengkritisi pemerintah, sampaikan dengan arif sesuai pesan QS. Annahl 125.,” katanya, Kamis 25 Februari 2021.

Ia menyebutkan, mengenai SKB 3 Menteri inu, perlu dipahami holistik, agar tidak menduga-duga pemerintah diskriminatif. Masalah seragam atau pakaian sekolah, dalam SKB 3 menteri tidak melarang umat Islam untuk menggunakan pakaian muslimah, bahkan juga tidak melarang non muslim memakai kerudung ditengah komunitas atau sekolah Islam.

“Tapi tentu dengan pilihan dan kesadarannya sendiri, tidak karena aturan sekolah yang justeru mewajibkannya. Lalu di mana posisi orang tua dan masyarakat, maka saya ingin menyatakan bahwa orang tua wajib mendidik dan mengajarkan tuntunan agama, seperti menyuruh shalat, menutup aurat, berlaku santun, sopan, menghormati dan menghargai orang lain,” imbuhnya.

Fungsi orang tua, lanjut dia, adalah sebagai murabbi awal yang dikenal anak-anaknya, baru dikemudian di sekolah atau madrasah untuk tujuan pendidikan dan pengajaran.

“Guru bukan saja mentransfer ilmu tetapi juga melakukan proses internalisasi anak berakhlak mulia. Saya berharap, semua elemen ambil bagian dalam membangun Indonesia yang damai, nyaman, dan aman,” kata Prof Khairunnas.

Kemakmukan ditandai keragaman suku, agama, budaya, dan bahasa. Semuanya diikat dalam bingkai kebhinnekaan tunggal ika. Suku budaya, bahasa, dan agama boleh beda, tetapi ideologi hanya satu yaitu Pancasila.

“Inilah karakter Indonesia, masyarakat dunia salut dengan komitmen kebhinnekaan ini. Sekarang saatnya kita merawat dan menjaga NKRI dengan bahu membahu antara tokoh lintas politik, sosial, budaya, dan agama, untuk Indonesia bermarwah dan bermartabat,” ujarnya.

Mengenai SKB 3 Menteri, Ia meminta semua komponen masyarakat saling menguatkan dalam menjalankan cita-cita dan azam pemerintah dengan pemahaman yang utuh, sehingga mudah pula untuk diterapkan.

Insya Allah inilah sikap yang moderat diambil pemerintah bagi kebangsaan Indonesia yang majemuk,” pungkasnya. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *