LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau mendukung proses alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina (Persero). Dengan dikelola langsung oleh Pertamina sebagai perusahaan negara, diharapkan Blok Rokan memberikan kontribusi yang semakin signifikan ke daerah serta dapat memenuhi kebutuhan energi nasional.
Baca : Pemprov Riau Harus Terlibat dalam Tim Transisi Blok Rokan
Dalam pertemuan dengan pihak Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) serta PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Gubernur Riau Syamsuar pun mengingatkan terkait hak partisipasi (participating interest/PI) 10 persen bagi Pemerintah Daerah di wilayah kerja tersebut.
Ia mengatakan telah menyiapkan dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMN) yang memenuhi kriteria untuk berpartisipasi dalam PI tersebut. Yakni PT Riau Petroleum dan PT Bumi Siak Pusako.
“Kami berharap setelah proses transisi selesai. Dan Blok Rokan dikelola Pertamina, hak pemerintah daerah untuk mengelola PI sebesar 10 persen juga bisa berjalan. Kami sudah menyiapkan BUMD untuk berpartisipasi dalam pengelolaan PI ini,” ujar Syamsuar, Selasa 1 Juni 2021.
Gubernur juga berharap agar PHR bisa memberdayakan BUMD, kontraktor lokal dan tenaga kerja lokal untuk kegiatan penunjang operasional Blok Rokan. “Tidak kalah penting adalah status dari eks pekerja CPI beserta subkontraktornya. Hak-hak dari pekerja harus menjadi perhatian Pertamina,” tutur Syamsuar.
Jadi Karyawan Pertamina
Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Arizon Suardin mengatakan, mengenai status para eks pekerja CPI, tim Human Capital (HC) Pertamina telah menyiapkan semua hal yang perlu untuk proses transisi pekerja CPI menjadi bagian dari Pertamina.
“Akan kami pastikan semua hak-hak pekerja terpenuhi sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi Pertamina,” kata Jaffee.
Blok Rokan berada di Provinsi Riau, dengan wilayah kerja lima kabupaten. Yaitu Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkali, Siak dan Kampar. Serta dua kota yaitu Pekanbaru dan Dumai. Dengan luas wilayah kerja mencapai 6.300 KM2, Blok Rokan memiliki 80 lapangan produksi dengan jumlah sumur mencapai 12 ribu lebih.
“Saat ini produksi rata-rata Blok Rokan mencapai 165 ribu barel oil per day (bpod) dan tantangan terbesarnya adalah menjaga kestabilan produksi dengan angka decline rate yang masih cukup tinggi,” jelas Jaffee. (MDC)