LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Pihak manajemen Rumah Sakit (RS) Hermina Pekanbaru memberikan klarifikasi terkait salah infut Nomor Induk Kependudukan (NIK) peserta vaksin Covid-19, atas nama Abdul Rasyid, karena Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang bersangkutan kabur.
Baca : Dirugikan, Yose Meradang RS Hermina Buang Badan
Wakil Direktur RS Hermina Pekanbaru, Yulianita mengatakan, pihaknya sudah memastikan kesalahan tersebut dan telah berkoordinasi secara langsung ke pihak Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.
“Tadi kami sudah minta bantu ke Dinas Kesehatan, karena pada saat itu untuk vaksin ini kami juga membantu dinas waktu itu. Saat penginfutan, KTP yang bersangkutan agak kabur sehingga tak terbaca oleh petugas dengan benar,” ujar Yulianita, Jumat 13 Agustus 2021.
Ia memastikan kesalahan itu terjadi karena pada waktu itu petugas tak memikirkan dampak yang terjadi. “Petugas hanya merasa warga perlu vaksin cepat, jadi ya sudah yang penting beres. Mereka infut sesuai yang terbaca,” ulangnya.
Akibat kelalaian itu, NIK Abdul Rasyid ternyata adalah milik Yoserizal yang kemudian kesulitan mendapatkan kartu vaksin dari RS Madani. Pasalnya data Yoserizal sudah terpakai atas nama Abdul Rasyid.
“Kami mohon maaf, dan Insya Allah itu terselesaikan. Kami juga sudah koordinasi ke RS Madani untuk minta mengeluarkan sertifikat PeduliLindungi untuk Bapak Yoserizal. Sedangkan data pak Abdul Rasyid segera kami perbaiki. Ini bukan bentuk kesengajaan,” tambahnya.
Ia mengaku pihak Dinkes juga sudah menjamin untuk memantau terus setiap hari dan jadi perioritas untuk segera diterbitkan sertifikat tersebut.
Yoserizal sendiri mengaku dirugikan akibat keteledoran pihak RS Hermina ini. Dengan demikian Ia belum dapat menerima kartu vaksin.
“Sekarang vaksin itu wajib, untuk jalan saja kita perlu itu. Ini harusnya tak terjadi. Saya minta ini segera selesai,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau geram. ***
