Disbud Riau Dorong Kegiatan Pembinaan Terhadap Budaya Pantun

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Raja Yoserizal Zen mengatakan, kegiatan yang menarik minat untuk melakukan pembinaan terhadap karya budaya seperti pantun yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda perlu didorong oleh semua pihak, khususnya pemerintah kabupaten/kota.

Baca : Besok, ATL dan Disbud Riau Gelar Kenduri Pantun Seharian

Menurut Kepala Disbud Riau bahwa dari sisi pemerintahan, ada undang-undang yang menjadi regulasi, yaitu UU Nomor 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Ia mengatakan UU tersebut kemudian diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Nomor 87/2021 Implementasi Pelaksanaan UU Nomor 5/2017 tentang Kemajuan Kebudayaan.

“Dalam Undang-undang itu, secara tegas ada 10 objek lisan kebudayaan, yang terdiri dari bahasa, sastra dan segala macam. Dan itu berkaitan dengan pantun,” ungkapnya, Jumat 17 Desember 2021.

Kemudian ia juga menyampaikan, pedoman mengenai pemajuan kebudayaan di Provinsi Riau, hal ini sesuai dengan visi Provinsi Riau yaitu menjadikan Riau Sebagai Pusat Kebudayaan Melayu di Asia Tenggara Tahun 2025.

“Kemudian diperkuat lagi dengan misi Gubernur Riau sekarang, Pak Syamsuar. Khususnya misi ke-4 menjadikan budaya melayu sebagai payung negeri,” ungkapnya.

“Artinya, payung negeri tentu tempat berlindung dari panas dan hujan. Itu tugas yang harus dilakukan oleh Dinas Kebudayaan sebagai Organisasi Perangkat Daerah yang bertanggung jawab atas misi ke-4 Gubernur Riau tersebut,” ia melanjutkan.

Menurut Kadis Kebudayaan Riau ini, hanya saja tanggungjawab pembinaan karya budaya salah satunya pantun, itu lebih dibebankan lagi kepada Organisasi Perangkat Daerah yang terendah yaitu kabupaten/kota.

“Karena yang terbaru, dari pemerintah pusat khususnya Ditjen Kebudayaan ada semacam ancaman apabila karya budaya yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda tidak dilakukan pembinaan, maka diancam dicabut sertifikan WBTB nya,” ungkap Yose.

Oleh karena itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau menghimbau pemerintah kabupaten/kota di Riau untuk melakukan kegiatan yang menarik minat untuk melakukan pembinaan terhadap karya budaya yang telah ditetapkan UNESCO.

“Tahun ini, Insyaallah akan diberikan hadiah lomba desain kaos pantun. Yaitu lomba yang diikuti anak muda tentang yang berhubungan dengan pantun,” lanjutnya.

“Malam ini akan diluncurkan buku 4000 pantun yang dihimpun dari grup sejak tahun lalu,” tutupnya. (MCR)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *