LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Banyak orang tidak menyukai makanan pare. Penyebabnya adalah rasa pahit dari buah tersebut.
Sebuah penelitian menyebutkan makanan pahit, seperti pare ternyata ampuh untuk meningkatkan imunitas tubuh dan mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh.
Meskipun pare jarang disukai orang karena rasa pahitnya yang pekat, tetapi sayuran ini memiliki kandungan nutrisi yang tak kalah dengan sayuran lain. Pare juga sangat bermanfaat bagi orang yang menderita masalah usus dan perut, diabetes, dan lainnya.
Seperti dikutip detik.com, Kamis, 2 Juni 2022 dari healthyifme.com (09/11), gizi yang terkandung dalam 100 gram pare terdiri dari 16 g kalori, protein sebesar 930 mg, serat, 2,6 g, karbohidrat 3,4 g, lemak 158 mg, dan air sebesar 87,4 g. Kandungan gizi pada pare ini sudah terbukti memiliki khasiat bagi kesehatan.
Pare adalah makanan dengan sumber vitamin C yang tinggi yang punya banyak sifat antioksidan. Antioksidan ini diperlukan tubuh untuk membantu menggandakan sel kekebalan dan sel darah putih (leukosit). Tubuh membutuhkan 98,5 mg vitamin C harian, dan ini semua sudah bisa didapat dari pare.
Tak hanya meningkatkan kekebalan tubuh, tetapi enzim antioksidan yang dimiliki oleh pare juga mampu merangsang enzim pencernaan. Enzim ini dapat bertindak sebagai probiotik dalam mikrobioma usus dengan merangsang pertumbuhan bakteri usus sehat.
Karenanya konsumsi pare secara teratur akan berdampak positif bagi kesehatan usus dan juga mengobati beberapa gangguan usus seperti sembelit hingga irritable bowel syndrome (IBS).
Kalori rendah yang terkandung dalam pare juga mampu mengatasi obesitas sekaligus menurunkan berat badan. Dengan kandungan seratnya, pare dapat membuat perut terasa kenyang.
Ada banyak cara untuk mengonsumsi pare. Cara mengkonsumsinya dibuat jus dengan campuran jeruk lemon, ditumis dengan telur atau cabe, dibuat sup. Khasiat pare ini terbukti pada penduduk Okinawa, Jepang yang memiliki umur panjang. Salah satu sayuran terkenal di sana adalah pare yang dikonsumsi hampir tiap hari.
