Peluncuran Bersama 100 Buku Puisi Peserta FSIGB

Datuk Seri Perdana Rida K Liamsi

LAMAMRIAU.COM, TANJUNG PINANG – Inipun sebuah acara yang unik, di event Festival Sastera Internasional Gunung Bintan (FSIGB) yaitu peluncuran bersama 100 buku puisi karya para penyair peserta FSIGB. Acara ini sudah dimulai tiga tahun lalu, dan dilakukan dengan cara unik.

Pada acara pertama kali tahun 2020, di depan astaka MTQ Provinsi Kepri di Taman Gurindam, poster cover buku puisi tersebut diterbangkan oleh 1000 balon. Jadi 1000 balon itu dikebat menjadi 10 kebat dan tiap kebat terdiri dari 100 balon. Lalu ditiap kebat itu digantungkan 10 poster buku puisi. Kemudian, kebatan balon itu di terbang ke langit dengan lebih dahulu dibacakan manteranya, yaitu kata kata indah dari para tokoh sastera dunia. Antara lain: Jika politik bengkok, puisi yang meluruskan. Kata-kata mutiara  dari John F Kennedy, presiden Amerika Serikat yang fenomenal.

Begitulah secara bergantian, undangan khusus acara peluncuran itu, melepas balon diikuti teriak dan suit. Hidup puisi. Hidup FSIGB. Semua buku puisi yang dikirim ke panitia, kemudian disumbangkan pada perpustakaan daerah Provinsi Kepri dan Kota Tanjungpinang, serta perguruan tinggi setempat.

Menurut Datuk Seri Perdana Rida K Liamsi selaku Penanggungjawab FSIGB, Pada hakekatnya penyebutan nama 100 buku puisi itu, bersifat simbolik. Bisa lebih 100 buku, bisa saja kurang dari 100. Tapi itu jadi semacam deklarasi bahwa penyair peserta FSIGB terus kreatif dan menulis puisi. Seorang penyair barulah disebut sebenar penyair kalau dia sudah punya buku puisi.

Tahun 2021, cara peluncuran diganti. Kali ini semua poster cover buku puisi itu ditempelkan pada layang layang. Lalu 100 layang itu diterbangkan serentak pada sebuah layangan besar berbentuk naga yang berekor panjang. Ini kerja hebat ahli layang layang Kepri, Encik Mat, yang sudah melalanglang buana bermain layang layang.

Pelepasan layang-layang itu dilakukan di plaza Rimba Jaya yang menghadap ke pulau Bayan, pulau bersejarah. Meriah dan penuh pekikan histeris ketika ke seratus layang-layang itu terbang. Dan layang-layang berkepala naga berekor panjang itu mengigal ke langit siang. Unik.

Tahun ini acara peluncuran bersama 100 buku puisi itu kembali didakan. Caranya gimana? Ini ide dari Penyair Husnizar Hood, salah seorang penanggungjawab acara FSIGB 2022. Rencananya, akan dibangun sebuah tugu berbentuk perahu layar. Di layar dan lambung perahu itu akan ditempelkan cover buku puisi yang akan diluncurkan. Kemudian layar perahu itu akan dikerek perlahan-lahan menuju puncak tiang. Ini simbol bahwa perahu kepenyairan sedang berlayar ke laut lepas membawa selamat riu karya-karya para penyair peserta FSIGB tersebut.

Taman semi permanen itu dinamakan taman Bustan Al Katibin atau taman para penulis, seperti judul buku karya pujangga Melayu Raja Ali Haji. Kelak, pihak UMRAH, seperti kata Rektornya Prof Agung Damar Syaikti, akan membangun tugu itu secara permanen di pelataran rektorat UMRAH.

“Kelak, siapapun penyair yang datang  ke Kepri, belum syah sebagai penyair kalau belum datang dan berfoto di tugu  itu,“ Kata Datuk Seri Perdana Rida K Liamsi, sambil tertawa.

Peluncuran itu direncanakan tanggal 26 September 2022 pagi, pukul 9.00 di pelataran gedung Rektorat UMRAH di Dompak. Sekarang sudah ada sekitar 60 buku yang sudah mendaftar untuk ikut prluncuran bersama. Pesertanya datang dari berbagai daerah, termasuk dari Malaysia. Pendaftaran nasih ditunggu sampai 31 Agustus.

“Mudah-mudahan semuanya lancar, “ lanjut Datuk Rida, dan di taman itu juga pada acara peluncuran akan ada parade baca puisi, sekitar 30 penyair sampai pukul 14.00. “Panas dan berkeringat ya karena siang. Tapi itulah penyair. Hidup penuh aroma gairah dan keindahan,“ tambahnya. ***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *