RAB Malay Heritage Seminar Budaya Melayu Internasional

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Yayasan Abdurrab Pekanbaru akan menyelenggarakan seminar internasional perdana, Sabtu ini 3 September 2022 di Riau Abdurrab Malay Heritage, Rumah Adat Raja Ahmad Engku Haji Tua bin Raja Haji Fiilsabilillah, di lingkungan Kampus-2 Unirab, Jalan Bakti, Marpoyan Damai, Pekanbaru.

Acara yang bertema Malay World : History, Heritage and Identity Crusade ini mengundang pakar sains dan budaya Melayu tiga negara ASEAN, Malaysia, Thailand, dan Indonesia sendiri. Seminar siang hari ini dilanjutkan dengan gelar Baca Puisi  pada malam harinya, Sabtu malam Ahad, di tempat yang sama.

Para penyaji kertas kerja pada seminar ini Dr Syamsuddin Arif – peneliti insists dan dosen pascasarjana Universitas Darussalam Gontor, M Syukri Rosli, M. Phil dari Akademi Jawi Malaysia, Mahroso Doloh M. Pd  – budayawan Melayu Pattani – Thailand, Rida K Liamsi – budayawan dan sastrawan Riau, dan Khairul Ashdiq, Lc. M. HSc (Ph.D Cand) sejarawan Universitas Abdurrab, Riau.

“Dengan telah diresmikannya Riau Abdurrab Malay Heritage dan Rumah Adat Raja Ahmad Engku Haji Tua bin Raja Haji Fiilsabilillah di lingkungan Kampus-2 Unirab ini maka mulailah di sini bergerak saling mengisi aktivitas sains, agama dan budaya secara bersamaan,” kata dr Susiana Tabrani, M Pd, pembina Yayasan Abdurrab.

Apa yang dibuat ini, menurut Susiana, merupakan perwujudan dari gagasan dab sikap ayahandanya Prof dr Tabrani Rab – yang meninggal 14 Agustus lalu, yang intens dengan dunia sains, mengabdi dan membela masyarakatnya yang tak kenal waktu dan pamrih serta perhatian yang besar terhadap seni budaya, terutama adat seni budayanya sendiri, Melayu.

Untuk membangun kawasan yang padu antara sains, agama dan budaya ini, tambah Susiana, dia telah melakukan kunjungan ke beberapa tempat bersejarah. Antaranya ke Kampung Gelam Singapura, di kawasan Warisan Budaya Melayu, menyaksikan Masjid Sultan dan peninggalan Kerajaan Melayu Johor-Riau lainnya di sana. “Dari sinilah tercetus nama Riau Abdurrab Malay Heritage itu,” ujarnya.

Kemudian melanjutkan perjalanan ke Tanjungpinang dan Pulau Penyengat, berziarah ke makam ulama dan pujangga besar Melayu Raja Ali Haji. “Akhirnya juga rumah adat yang dibangun ini pun  menyerupai Rumah Adat Melayu yang ada di Pulau Penyengat.”

Tabrani Rab, selain berpraktek sebagai dokter dan mendirikan sejumlah lembaga pendidikan, juga pernah menulis dan menerbitkan buku puisi, menerjemahkan naskah sandiwara dan membuat pergelaran teater di Teater Arena Dang Merdu, Pekanbaru.

Dengan kepedulian sangat tinggi ini, Tabrani juga memberikan pada sanggar-sanggar dan kegiatan seni kebudayaan di Riau. Antaranya juga Tabrani Rab telah memberangkatkan Sanggar Seni PLT Laksemana Pekanbaru, mewakili Indonesia mengikuti Festival Folklor Sedunia yang diselenggarakan Association Culturelle E’changes Intenationaux di Perancis dan Spanyol 1995 dan 1996.

Panitia penyelenggara, Ali Rahman mengatakan, seminar ini terbuka untuk umum. Ini kontak bagi yang berminat menjadi peserta international conference Malay Heritage. 0821-7358-5680 (evo).***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *