30.000 Pengungsi Ukraina Ditampung di Tanah Palestina yang Dirampas Israel

LAMANRIAU.COM, TEPI BARAT-  Invasi Rusia 24 Februari 2022 lalu telah memicu krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.  Menurut angka yang di keluarakan PBB sejak invasi Rusia, lebih dari 6,8 juta orang Ukraina terdaftar sebagai pengungsi di seluruh benua.

Israel diketahui telah menampung lebih dari 30.000 orang Ukraina, termasuk 12.000 orang Yahudi yang membuat “Aliyah” atau berimigrasi di bawah Hukum Pengembalian yang menawarkan kewarganegaraan otomatis kepada orang-orang dengan akar Yahudi.

Dewan Yesha, sebuah organisasi payung yang mewakili 475.000 orang Israel di Tepi Barat adalah salah satu kelompok Israel yang mengirim tim ke negara-negara perbatasan dan kemudian Ukraina.  Mereka menyediakan layanan konseling dan mendistribusikan bantuan.

Namun mereka memiliki lebih mengarahkan untuk menawarkan kepada orang-orang Yahudi Ukraina—sebuah tanah air baru.

Bagi banyak orang Israel, Tepi Barat adalah tanah leluhur orang-orang Yahudi, yang direbut dari Yordania dalam perang Timur Tengah 1967. Tetapi masyarakat internasional melihat kontrol Israel atas wilayah itu dan permukiman yang dibangunnya di sana sebagai ilegal dan hambatan bagi kemungkinan kesepakatan damai dengan Palestina.

Awal tahun ini, presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan keprihatinannya bahwa orang-orang Yahudi Ukraina akan melarikan diri dari perang untuk bergabung dengan ekspatriat lain dari bekas Uni Soviet di permukiman.

Editor: Zulfilmani/Sumber Sindonews.com

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *