LAMANRIAU, RUSIA – Delapan pendaki dilaporkan tewas saat mendaki gunung berapi Klyuchevskaya Sopka di timur jauh Rusia, Minggu, 4 September. Ini adalah gunung berapi tertinggi di semenanjung Kamchatka, Rusia.
Sebelumnya pihak berwenang setempat mengatakan enam orang tewas dan enam lainnya diyakini tertinggal dari kelompok 12 orang, termasuk dua pemandu.
“Dua lagi tewas,” Interfax mengutip Roman Vasilevsky, wakil perdana menteri wilayah Kamchatka.
Informasi itu berasal dari seorang pemandu, yang berkomunikasi dari gunung berapi melalui telepon satelit, kata Interfax.
Kantor berita Interfax mengutip seorang pejabat setempat, setelah angin yang membekukan menghentikan upaya penyelamatan.
Peristiwa berawal ketika sekelompok pendaki yang beranggotakan 12 orang, termasuk dua pemandu ini mulai mendaki ke puncak setinggi 4.754 meter di atas permukaan laut pada Selasa, 30 Agustus 2022.
Empat hari kemudian, dilaporkan empat pendaki tewas setelah jatuh pada ketinggian sekitar 4.000 meter. Tak lama kemudian dua lainnya menyusul jatuh dari gunung tertinggi tersebut, seperti dimuat BBC.
Salah satu pemandu dilaporkan mengalami patah kaki. Sementara kondisi lima orang lainnya saat ini belum diketahui.
Cuaca yang buruk membuat tim penyelamat tidak bisa menjangkau enam pendaki lainnya yang selamat.
Sehingga datang informasi terbaru, dua pendaki lagi tewas.
Tim penyelamat telah berusaha mencapai mereka pada Minggu, tetapi harus berbalik karena angin kencang mencegah helikopter mereka mendarat.
“Mereka dijadwalkan mendarat di ketinggian 3.300 meter, tetapi karena angin kencang dengan kecepatan 30 meter per detik, mereka gagal melakukannya. Meskipun dua upaya terpisah dilakukan beberapa jam,” kata tim penyelamat. .
Suhu di gunung bisa mencapai minus 14 Celcius dalam semalam.
Tatyana Yukhmanova, perwakilan dari otoritas pertahanan sipil setempat, mengatakan bahwa tim penyelamat akan mencoba menjangkau kelompok itu lagi besok jika kondisi cuaca memungkinkan.
Klyuchevskaya Sopka adalah bagian dari Situs Warisan Dunia Gunung Berapi Kamchatka UNESCO.
Gunung ini menjadi gunung keramat bagi masyarakat adat Kamchatka. Beberapa orang percaya bahwa ketika Tuhan menciptakan dunia, di tempat inilah Dia memegang Bumi di tangannya.
