Laporkan Perambah, Kepala Balai TNTN   Didemo dan Diancam

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU-Aktifitas perambahan di kawasan hutan lindung di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau hingga saat ini masih berlangsung.

Kebrutalan kepala desa merupakan salah satu penyebab luluh lantaknya TNTN. Tak tanggung-tanggung, seorang kepala desa mengaku telah menerbitkan ribuan Surat Keterangan Tanah (SKT).

Bahkan Kepala Balai TNTN juga diancam untuk tidak ikut campur terkait hal jual beli lahan di dalam kawasan TNTN.

Belum lama ini, tim balai TNTN menangkap 9 orang pelaku perambahan hutan. Dan merubah rumah kawanan gajah sumatera dan satwa dilindungi lainnya itu menjadi lahan perkebunan. Saat ditangkap, para pelaku justru menunjukkan surat keterangan tanah (SKT) sebagai bukti kepemilikan.

Dari penangkapan itu terungkap Kepala Desa (Kades) Air Hitam di Pelalawan menerbitkan surat keterangan tanah (SKT) di dalam kawasan TNTN.

Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro mengungkapkan bahwa SKT yang sudah diterbitkan kades itu angkanya sangat fantastis

“(Kepala Desa) itu sempat mengaku sudah 1.500 SKT yang diterbitkan dalam kawasan Taman Nasional. Satu SKT itu luasnya ada yang 2 hektar. Tapi enggak tahu juga apakah ada yang lebih. Kami tidak tahu juga apakah SKT itu diperjualbelikan. Yang jelas penerbitan surat tanah di dalam kawasan hutan lindung menyalahi aturan,” ungkap Heru seperti dikutip dari Kompas.com.

Oleh sebab itu, Heru mengirimkan surat untuk meminta menghentikan dan mencabut kembali SKT tersebut.

Namun, setelah surat itu dikirim, Heru malah mendapat ancaman dari sekelompok orang.

Massa yang berjumlah ratusan orang mencoret dinding kantor seksi pengelola wilayah (SPW) 1 Balai TNTN.

Seperti diberitakan sebelumnya Bupati Pelalawan H. Zukri Misaran mengaku dari total  luas TNTN 81.000 hektar. Saat ini yang tersisa kurang daei setengahnya yakni lebih kurang 40.000 hektar sudah menjadi perkebunan kelapa sawit.

“Sisanya itu yang mesti kita selamatkan dari pelaku perambahan hutan. Meski ada tekanan-tekanan, tetapi kami akan terus maksimal melakukan pencegahan dengan patroli di dalam hutan setiap hari,” tegas Heru.***

Editor: Zulfilmani/Penulis: Zulfilmani

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *