LAMANRIAU.COM, PEKANBARU- Buah durian salah satu buah yang cukul banyak disukai orang Indonesia, karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut bagai mentega. Meskipun pada umumnya durian terasa manis, tapi tidak jarang kita salah dalam memilih durian yang berkualitas.
Banyak juga buah durian yang dijual di pasaran ternyata tidak manis atau bahkan kurang matang. Karena itu mengapa kita harus tahu bagimana cara memilih durian yang bagus dan manis karena sekilas pandangan saja kita cukup sulit menentukan mana durian yang manis dan mana yang tidak.
Dikutip dari fimela.com, berikut ini beberapa cara dalam memilih buah durian beekualitas bagus, manis dan tebal.
1. Kocok dan dengarkan
Angkat durian dan kocok di dekat telinga. Jika terdengar suara keras benturan antara isi dan dinding kulit, berarti buah durian tidak matang. Kemungkinan besardagingnya kering, tipis, mentah dan bijinya terlalu besar. Jika dikocok tidak menimbulkan suara, itu tanda yang belum matang atau justru terlalu matang. Jadi cari durian dengan suara jernih sedikit renyah dan terdengar berair jika dikocok untuk menemukan durian yang bagus.
2. Bau yang harum
Cukup jelas bahwa durian memiliki bau yang kuat secara alami, tetapi tidak semua orang tahu bahwa bau durian sebenarnya juga sangat berpengaruh pada kualitas durian. Hiruplah bau durian di sepanjang garis-garis yang terbelah di tengah tempat duri-durinya sejajar. Jika tidak ada aroma atau sangat samar, durian masih mentah. Jika aromanya terlalu kuat dan menyengat, durian itu terlalu matang. Jadi cari yang aromanya pas.
3. Bentuk dan duri
Bentuk durian yang ideal biasanya kurang beraturan. Durian yang bentuknya tidak sempurna biasanya justru lebih aromatik, manis dan creamy. Sedangkan durian yang bulat sempurna cenderung berasa lebih hambar. Warna durinya juga bisa menunjukkan kematangan durian. Jika duri berwarna hijau terang menunjukkan durian belum matang, sedangkan jika durinya berwarna coklat kering, tanda durian terlalu matang. Untuk kematangan yang sempurna, cari duri hijau dengan ujung cokelat.***
Editor: Zulfilmani/ penulis: Zulfilmani
