LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar membuka acara Generasi Berencana (GenRe) Award Tingkat Provinsi Riau tahun 2023. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau, di Hotel Grand Central Pekanbaru, Rabu 31 Mei 2023 malam.
Dalam acara ini juga diselenggarakan kegiatan Apresiasi Duta dan Jambore Kreaifitas (ADUJAK) GenRe Riau dan Pengukuhan Bunda GenRe Provinsi Riau.
Syamsuar menyampaikan atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sangat menyambut baik serta mendukung sepenuhnya pelaksanaan kegiatan malam ini.
Dia berharap untuk duta GenRe dapat menjadi panutan sebagai generasi yang bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam mencegah berbagai permasalahan menyimpang.
“Semoga duta GenRe yang terpilih akan menjadi role model, serta dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk memberikan edukasi, konseling dan mencegah berbagai permasalahan yang masih dihadapi remaja saat ini seperti seks pra nikah, bahaya narkoba, LGBT dan pernikahan di bawah umur yang juga berdampak pada anak yang dilahirkan stunting,” katanya
Dijelaskan dia, remaja Indonesia saat ini merupakan generasi milenial yang hidup dalam alam keterbukaan berekspresi. Kondisi itu memungkinkan munculnya beragam persoalan di kalangan remaja, terutama dengan adanya pengaruh negatif dari kemudahan mengakses berbagai informasi.
“Melalui kegiatan ini, saya berharap kita dapat mengembangkan karakter bangsa. Apalagi saat ini kita dihadapkan pada permasalahan stunting,” jelasnya.
Gubernur Syamsuar mengungkapkan, stunting atau tengkes memiliki dampak jangka panjang yang sangat terkait dengan rendahnya kualitas sumber daya manusia.
Menurutnya, berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, Angka Prevalensi Stunting Provinsi Riau terjadi penurunan yang sangat signifikan, yaitu berada di angka 17 persen di bandingkan SSGI 2021 yaitu 22,3 persen.
“Tentunya kita harus terus bekerja keras untuk mencapai angka prevalensi stunting 14 persen. Salah satu intervensi yang dilakukan dalam upaya percepatan penurunan stunting adalah dengan pencegahan stunting dari dini, yaitu memastikan setiap calon pengantin atau calon pasangan usia subur (PUS) berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil,” ungkapnya.
Dituturkan, intervensi pada Calon Pengantin atau calon PUS merupakan upaya pereventif untuk mencegah terjadinya bayi stunting dengan menghilangkan dan menurunkan faktor risiko penyulut pada setiap calon pengantin atau calon PUS.
“Melalui pemilihan duta GenRe ini, kami harapkan kepada pemenang yang terpilih dapat bersinergi bersama Pemerintah Provinsi Riau, menjadi remaja tangguh dan dapat berkontribusi dalam pembangunan dan gencar mesosialisasikan dampak negatif pernikahan dini, seks pra nikah, bahaya narkotika,” pungkasnya. ***