LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Panitia seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau hingga saat ini masih menerima berkas pendaftaran dalam jumlah yang terbatas. Jumlah pelamar yang mendaftar untuk PPPK di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau baru mencapai 22 orang, dari total kuota yang tersedia sebanyak 6.360 orang.
Kepala BKD Riau, Mamun Murod, menyampaikan bahwa sejak dibukanya pendaftaran seleksi PPPK pada 3 Oktober lalu, jumlah pelamar untuk posisi PPPK di lingkungan Pemprov Riau masih terbilang rendah.
“Hingga saat ini, jumlah pendaftar untuk tenaga teknis baru mencapai 10 orang, tenaga guru 12 orang, dan belum ada pendaftar untuk tenaga kesehatan. Jadi, total keseluruhan pendaftar baru mencapai 22 orang,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya menduga masih minimnya pendaftar PPPK dilingkungan Pemprov Riau karena para calon pelamar masih mempelajari dan memastikan persyaratan yang diperlukan sebelum memasukkan berkas pendaftaran.
“Masih minim. Memungkinkan para pelamar masih mempelajari dan mencari informasi dan juga ingin memastikan jabatan yang dilamar. Karena kami juga sudah mewanti-wanti kepada kawan-kawan bahwa dalam seleksi administrasi ini harus betul-betul di cek syaratanya,” ujarnya.
Sikap hati-hati tersebut menurutnya penting. Karena jika nantinya terjadi kesalahan dalam memasukkan syarat administrasi, maka akan dinyatakan gagal. Dan konsekuensinya akan gagal menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Kalau sudah salah, maka akan gagal semua. Karena tahun 2025 itu tidak akan ada lagi tenaga non ASN itu. Jadi mungkin itu yang menjadi perhatian teman-teman pelamar. Karena waktu pendaftaran juga masih hingga 20 Oktober mendatang,” sebutnya.
Murod menyebutkan bahwa hingga saat ini, pihaknya telah menerima banyak pertanyaan terkait persiapan yang diperlukan untuk pendaftaran. Selain itu, ada juga pertanyaan mengenai formasi, kemungkinan melamar di tempat lain, dan beberapa pertanyaan lainnya.
“Untuk keluhan mengenai kesulitan dalam proses pendaftaran, sejauh ini belum ada. Namun, kami memang menerima banyak pertanyaan. Beberapa orang datang langsung ke kantor BKD Riau, ada yang menghubungi melalui telepon, dan ada juga yang mengundang kami untuk melakukan sosialisasi di kantor mereka,” jelasnya.***
Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim