Riau  

Polda Riau dan LAMR Jalin Program Jaga Kampung

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Kepolisian Daerah (Polda) Riau dan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) saling jalin program jaga kampung. Kedua pihak juga sepakat untuk saling membantu dalam melaksanakan program untuk menjawab tantangan pandemi Covid-19 yang harus senantiasa diwaspadai.

Hal tersebut merupakan kesimpulan dalam pertemuan pengurus LAMR dan pimpinan Polda Riau, di Mapolda Riau, Senin (22/6/2020) petang. Dari Polda terlihat Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Wakapolda Brigjen Pol Drs Tabana Bangun, dan Dir Binmas Polda Riau Kombes Pol Kris Pramono.

Rombongan LAMR yang menggunakan pakaian Melayu harian, dipimpin Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Datuk Seri H. Al azhar. Ia didampingi Sekretaris Umum MKA LAMR H. Taufik Ikram Jamil, Wakil Ketua Gerakan Jaga Kampung (GJK) LAMR Datuk Tarlaili dan Anton Surya Atmaja, juga sekretaris GJK LAMR H. Junaidi Dasa.

Menurut Kapolda Riau, Agung Setya Imam Effendi, ada kesamaan antara program jaga kampung yang dilaksanakan Polda secara nasional dengan LAMR. “Di antaranya adalah, bagaimana penekanan ketahanan ekonomi di kedua belah pihak, dinilai merupakan sesuatu yang signifikan,” katanya.

Wakapolda Riau Tabana Bangun menggarisbawahi, program jaga kampung Polda berorientasi mencegah dan mengobati dampak Covid-19, sedangkan LAMR cenderung memberi perlindungan, pelestarian, dan pengembangan kemampuan masyarakat atau berlatar kearifan lokal pada masa kini maupun mendatang. “Tentu saja, orientasi ini bisa dijalin bersama karena memang saling memerlukan,” ulas dis.

Menurut Dir Binmas Polda Riau Kris Pramono, pihak Polri, memang sudah menetapkan program berkaitan dengan kampung ini sejak awal Juni lalu dengan nama Kampung Tangguh Nusantara yang bisa saja menggunakan nama jaga kampung sebagaimana dibuat oleh LAMR.

“Polda Riau sudah memiliki titik pilot proyek di setiap Polres, masing-masing di atas lahan 2-13 hektar dengan berbagai macam program ketahanan seperti perikanan dam tanaman muda. Malahan bulan Juli dan Agustus mendatang, mereka sudah siap dievaluasi,” tambah dia.

Polda Riau menggandeng berbagai pihak seperti instansi pemerintah termait dan perusahaan, bahkan meletakkan LAMR sebagai mitra penyokong secara konkrit. Mereka menempatkan pendamping atau penyuluh di setiap titik pilot proyek mulai dari tenaga kepolisian sendiri.

“Kedepan, malahan siswa SPN dharuskan mampu bertani baik secara konvensional maupun modern,” lanjut Dir Binmas.

Ketum MKA LAMR, Datuk Seri Al azhar, memberi apresiasi tinggi terhadap langkah konkrit Polda Riau dalam program jaga kampung. Apalagi Polda Riau membuka diri menerima usulan-usulan kegiatan jaga kampung LAMR yang malahan dapat dilakukan secara bersama-sama.

“Contohnya, LAMR bisa mengusulkan suatu kampung yang dijadikan pilot proyek jaga kampung dan turun bersama tim Polda Riau untuk berbagai langkah baik survei dan tindak lanjutnya. Baik program jaga kampung LAMR maupun Polda diharapkan merupakan kegiatan berkelanjutan,” terang Al azhar.

Dia menjelaskan, jaga kampung LAMR juga berkaitan dengan keenomian dan sosial. Selain itu adalah adat, kesehatan, dan lingkungan. Program ini dicanangkan pada 9 Juni lalu dalam rangkaian kegiatan Milad emas LAMR.

“Untuk melaksanakannya karena berbagai keterbatasan, LAMR perlu kerja sama dengan berbagai pihak termasuk dengan Polda Riau ini,” kata Al azhar. (rls)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *