LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Kasus pasien positif Covid-19 di Riau kembali meledak. Kamis 13 Agustus 2020 ada penambahan 68 kasus baru. Sehingga total akumulatif kasus pasien positif Covid-19 di Riau hingga saat ini mencapai 889 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir, terdapat lagi penambahan pasien positif corona sebanyak 68 orang.
“Informasi hari ini di Provinsi Riau terdapat penambahan 68 kasus baru terkonfirmasi Covid-19,” kata Mimi Yuliani.
Adanya penambahan sebanyak 68 kasus baru hari ini maka total kasus terkonfirmasi virus asal kota Wuhan, China itu di Riau sudah menembus angka 889 orang dari sebelumnya 821 orang.
Dan kabar baiknya, hari ini juga terdapat penambahan sebanyak 47 pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
“Sehingga total pasien terkonfirmasi yang sembuh menjadi 484 orang, karena sebelumnya 437 orang,” terang Mimi Yuliani.
Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Riau dr Wildan Asfan Hasibuan MKes (Epid) mengatakan, setidaknya ada enam penyebab yang membuat angka pasien positif Covid-19 di Riau terus mengalami lonjakan.
“Pertama adalah OTG yang jumlahnya 80 persen itu sulit dideteksi. Kemudian yang kedua, dari hasil analis kami, ternyata sebagian besar penambahan kasus baru pasien positif Covid-19 ini didapatkan dari hasil kontak tracing,” kata Wildan.
Kemudian yang ketiga, kata Wildan, semakin banyaknya tes dilakukan. Baik rapid test maupun swab test yang dilakukan secara masif.
Selanjutnya, keempat adalah mobilitas penduduk dari zona merah yang masuk ke Riau itu semakin banyak. “Terutama dari Sumsel dan Sumut itu kan cukup banyak masuk ke Riau, ujarnya.
Kemudian penyebab lonjakan kasus positif Covid-19 di Riau yang kelima adalah, isolasi mandiri di rumah terhadap Orang Tanpa Gejala (OTG) sulit diawasi.
“Kan tidak mungkin petugas Puskemas 24 jam mengawasinya. Kemudian yang terakhir, keenam, masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan,” bebernya.
Dengan tingginya jumlah kasus terkonfirmasi beberapa waktu belakangan sudah selayaknya di setiap perkantoran, baik pemerintah dan swasta mempunya satgas penanganan COVID-19 tersendiri.
“Jadi tugas Satgas internal ini melakukan upaya-upaya pencegahan, seperti menyiapkan tempat cuci tangan, mengatur jarak, dan menegur pegawai maupun karyawan yang tidak memakai masker,” katanya. ***