Riau  

Humas Bantah Satu Keluarga Kaprodi D3 UIR Positif Covid-19, Ada Upaya Menyudutkan

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Kepala Humas dan Protokoler Universitas Islam Riau Dr. H. Syafriadi, S.H., M.H kembali membantah berita yang menyatakan ada satu keluarga Kepala Program Studi (Kaprodi) Akuntansi D3 UIR positif Covid-19.

Menurut Syafriadi, berita tersebut ditayangkan oleh media online gardapos.com pada Senin, 14 September 2020 pukul 18:37:24 WIB.

“UIR meminta pihak gardapos dapat bekerja secara porofesional dengan mengedepankan kode etik jurnalistik dan Undang Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang pers yang menjadi landasan etik dan norma bagi jurnalis dalam melaksanakan tugas,” kata salah satu tokoh pers di Riau ini.

Ia mengatakan ada upaya dari pihak gardapos menyudutkan nama UIR dengan menyajikan informasi yang tidak akurat, tidak cek and ricek. Juga mencampur-adukkan antara fakta dan opini.

“Ini sesuatu yang haram dalam etik jurnmalistik,” tegas Syafriadi melalui rilis yang dikirim ke media ini, Selasa 15 September 2020 malam.

Ia menyatakan dalam berita berjudul ‘Diduga Satu Keluarga Kaprodi Akuntansi D3 UIR Positif Covid-19’, gardapos.com menulis, ”Diketahui lagi dari berbagai sumber diduga kuat Kaprodi Akuntansi D3 Ibu Dina sekeluarga diduga positif Covid-19 dan katanya akan dipindahkan ke Rusunawa oleh pihak Puskesmas Harapan Raya, Pekanbaru yang sedang melakukan isolasi mandiri.”

Syafriadi membenarkan, bahwa Ibu ‘D’, Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi, memang positif Covid-19 berdasarkan hasil Swab pada Kamis 10 September 2020 bersama anaknya Z dan sekarang sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

“Tetapi suami dan dua anaknya yang lain tidak. Hasil Swab terhadap suami dan kedua anaknya yang lain dinyatakan negatif. Jadi tidak benar kalau satu keluarga terkena covid-19,” tegas Syafriadi.

Ia menyesalkan pihak gardapos.com menulis berita covid dengan menyertakan kata-kata dugaan. ”Kan banyak narasumber yang bisa dihubungi untuk konfirmasi kebenaran atas berita Covid. Ada Tim Gugus Tugas Kota Pekanbaru, ada Dinas Kesehatan atau konfirmasi langsung kepada yang bersangkutan,” ujar dia.

Informasi terkait juga bisa dikonfirmasi melalui Humas UIR kalau menyangkut dosen dan pegawai UIR. “Tolong teman-teman wartawan jangan bermain dengan berita Covid karena ini menyangkut nama baik seseorang juga tempat tugasnya,” papar Syafriadi.

Ia juga mengatakan tidak ada kaitan positif covid Ibu ‘D’ dengan Universitas Islam Riau. Walau yang bersangkutan adalah salahbsatu dosen di sana, karena riwayat kasusnya bukan dari lingkungan UIR.

”Saya sudah cek ke yang bersangkutan, penyakit tersebut diperoleh dari keluarga Ibu ‘D’ pada saat menjaga orangtuanya yang sedang sakit di salah satu rumah sakit. Bukan dari hasil tracking dan rapid test terhadap sejumlah pegawai dan Dosen UIR seperti yang ditulis dalam berita itu. Jadi, jangan dikait-kaitkan dengan UIR. Hasil rapid test di Klinik Pratama UIR terhadap Dosen dan karyawan semua dinyatakan non reaktif,” tandas Syafriadi.***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *