Grup Pengat Siak Tampilkan Ciri Khas Melayu di Final Olimpiade Lawak 2020

LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Grup lawak asal Kabupaten Siak, Pengat, mewakili Provinsi Riau di Final Olimpiade Lawak 2020 tingkat nasional.

Kompetisi ajang mencari bakat tersebut dilaksanakan Persatuan Seniman Komodi Indonesia (PaSKI) di kampus II Universitas Islam As-Syafii’yah Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (8/2/2020).

Grup lawak yang berjumlah 4 personel yaitu Wak Zoel, Deni, Putra dan Yanto tersebut tampil memukau dan mengundang tawa ratusan penonton.

Bahkan penampilan yang berdurasi selama 10 menit itu juga mampu memancing tawa dewan Juri Indro Warkop, Mi’ing Bagito dan Pandji Pragiwaksono.

Turut disaksikan pelawak nasional seperti Jarwo Kwat, Deni Cagur, Qomar dan sejumlah pelawak ternama lainnya.

Cerita yang diangkat grup di bawah binaan pengurus daerah PaSKI Provinsi Riau ini pada event tersebut dipadukan dengan kebudayaan melayu Riau, seperti bahasa yang digunakan hingga berbalas pantun yang menjadi ciri khas masyarakat Bumi Lancang Kuning.

“Saya rasa konsepnya sudah kuat. Kearifan lokalnya sudah tinggi, sehingga kelihatan sekali melayunya. Itu titik keberhasilan kalian,” ucap Indro mengomentari penampilan Pengat dari Riau ini.

Namun demikian Indro tetap mengkitisi sekaligus memberikan masukan agar penampilan pada event dan moment acara lain bisa lebih kompak dan maksimal lagi.

“Harus lebih maksimal lagi, digarap secara benar-benar. Tapi punya potensi dan kekuatan untuk dikembangkan,” tambahnya.

Hal senada juga diutarakan Pandji. Ia mengaku sangat terhibur menyaksikan penampilan grup lawak Pengat.

“Konsepnya baik sekali. Menyenangkan dan menyegarkan. Secara pertunjukan sudah oke. Paling kekompakan menurut saya belum optimal. Tapi saya senang,” timpal Pandji.

Sementara Mi’ing mengaku penampilan group lawak Pengat mengingatkan dirinya kepada salah satu pelawak senior di Indonesia yang berasal dari Riau, Otong Lenon.

Bahkan, mantan anggota DPR RI itu meyakini akan lahir penerus Otong yang mengharumkan nama Riau di kancah nasional, jika kemampuannya terus diasah dan berlatih dengan gigih.

“Kearifan dan ciri khas lokalnya sudah nampak. Tapi logat Melayunya harus dieksplor lagi, karena keunikannya dengan daerah lain ada di situ (kearifan lokal). Mudah-mudahan ke depan bisa lebih bagus lagi,”

Meskipun sudah mendapat apresiasi dari dewan juri, grup lawak Pengat mengaku belum tampil maksimal.

Namun mereka merasa puas dan sudah memberikan yang terbaik, terutama mengangkat budaya daerah asalnya Provinsi Riau lewat komptisi lawak tingkat nasional.

“Semoga hasilnya baik, sehingga mengharumkan nama Riau,” ungkap Wak Zoel. (MCR)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *