DKR dan Sultan Resto Gelar Gelanggang Pantun

Gelanggang Pantun

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Dewan Kesenian Riau (DKR) bersama Sultan Resto berkolaborasi menggelar helat bertajuk Gelanggang Pantun. Helat ini mengangkat semangat ditetapkannya pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Dunia oleh UNESCO.

Baca : UNESCO Tetapkan Pantun Sebagai WBTB Dunia

Ketua Umum DKR Taufik Hidayat alias Atan Lasak mengatakan, pada tanggal 17 Desember 2020, UNESCO telah menetapkan pantun menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Dunia. Tentunya selaku masyarakat pendukung karya budaya yang terjaga dari zaman berzaman ini, perlu partisipasi dan aksi untuk merayakannya serta mengekalkan pengakuan tersebut.

“Sebagai rasa sukacita dan upaya semakin memartabatkan khasanah alam Melayu yang keberadaannya sangat penting bagi negeri ini. DKR bersama Sultan Resto melakukan kolaborasi dengan menggelar helat bertajuk Gelanggang Pantun,” ucap Atan Lasak.

Tahapan Pelaksanaan Gelanggang Pantun ini sebagai berikut:

1. Tahap I: Seleksi Gelanggang Pantun, 15 Januari 2021 (Daring)

2. Tahap II: Final Gelanggang Pantun, 17 Januri 2021 (Luring)

Sedangkan Syarat dan Ketentuan:

1. Peserta adalah warga yang berdomisili Provinsi Riau, berusia antara 20 sampai 45 tahun sesuai dengan KTP.

2. Peserta adalah perorangan yang bersedia mengikuti rangkaian pelaksanaan baik secara daring maupun luring.

3. Peserta harus follow Instagram dewan_kesenian_riau dan Sultan Resto.

4. Pada tahap pertama, seluruh peserta bertarung pantun secara online hingga terseleksi sejumlah 6 (enam) orang untuk ke tahap II (final).

5. Peserta wajib mendaftarkan diri selambatnya tanggal 13 Januari 2021 melalui email: Kepada: [email protected] Subjek: Peserta Gelanggang Pantun

Isi Pesan: Nama, Nomor HP dan Nomor WhatsApp

Lampiran: Foto KTP

6. Setelah syarat kepesertaan diterima dan diverifikasi oleh panitia,

peserta akan mendapatkan link zoom Gelanggang Pantun yang dikirim panitia ke nomor WhatsApp peserta.

7. Teknis tahap I, masing-masing peserta akan bertemu satu lawan satu dengan sistem gugur. Peserta menyiapkan dua buah pantun jual dan bersiap untuk membeli dua buah pantun dari peserta lawan.

9. Tema pantun berkisar tentang kesenian dan kebudayaan Melayu.

10. Pilihan kata dalam bait pantun mencerminkan khasanah budaya

Melayu/Indonesia, dan tidak menggunakan bahasa popular/prokem.

11. Jenis pantun empat baris dalam satu bait.

12. Batas waktu menjual dan membeli pantun selama 15 (lima belas) detik, dengan penanda bunyi gong.

13. Peserta Gelanggang Pantun tahap I dibatasi hanya 30 orang (maksimal).

14. Kriteria penilaian meliputi penampilan, ketepatan, kecepatan, dan estetika.

15. Peserta menggunakan pakaian Melayu.

16. Peserta mampu memastikan signal sudah sangat bagus. Apabila terjadi gangguan yang berasal dari peserta, tidak ada pengulangan dan peserta d ianggap gugur.

17. Pada tahap kedua, sejumlah 6 (enam) peserta bertarung secara

luring/offline di Sultan Resto Jl. Ronggo Warsito No. 12 Pekanbaru.

18. Panitia tidak menanggung akomodasi dan transportasi peserta.

19. Peserta harus hadir pada acara final satu jam sebelum mulai dengan menggunakan pakaian Melayu serta memakai masker.

20. Keputusan juri tidak dapat d iganggu gugat.

21. Hal-hal terkait Gelanggang Pantun yang memerlukan informasi lanjutan silahkan menghubungi panitia. CP DM Ningsih (0853-5571-6448) dan Siti Salmah (0813-7189-0115).

(MCR)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *