Saat Rasulullah Salat di Atas Unta

Ilustrasi/NET

RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melakukan salat di atas kendaraan, yaitu hewan tunggangan beliau, seekor unta.

Unta beliau itu berjalan, baik salat wajib maupun salat sunah, beliau membiarkan tunggangannya menghadap kemana pun.

“Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah salat di atas kendaraannya menuju ke arah Timur. Namun ketika beliau mau salat wajib, beliau turun dan salat menghadap kiblat.” (HR. Bukhari)

“Sesungguhnya Rasulullah melakukan salat witir di atas untanya.” (HR. Bukhari)

Dari Ya’la bin Umayyah bahwa Rasulullah melewati suatu lembah di atas kendaraannya dalam keadaan hujan dan becek. Datanglah waktu salat, beliau pun memerintahkan untuk dikumandangkan adzan dan iqamat, kemudian beliau maju di atas kendaraan dan melalukan salat, dengan membungkukkan badan (saat ruku’ dan sujud), dimana membungkuk untuk sujud lebih rendah dari membungkuk untuk ruku’. (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi)

Namanya orang menunggang unta, tentu harus berpegangan dan konsentrasi, dan kalau harus khusyu’ dalam salat, dengan pengertian harus melakukan kontemplasi dalam salat sambil melupakan apa-apa di sekelilingnya, pastilah beliau jatuh dari unta.

Maka apa yang dilakukan beliau dengan salat di atas unta itu juga termasuk salat yang khusyu’ dalam pandangan syariah Islam. (ILC)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *