ADA 2 pertanyaan yang perlu kita bedakan,
[1] Apakah hewan masuk surga?
[2] Apakah ada hewan di surga?
Pertama, apakah ada hewan masuk surga? Artinya, apakah ada hewan yang saat ini hidup di dunia dan nantinya, akan Allah masukkan ke dalam surga?
Allah Taala berfirman, “Apabila binatang-binatang dikumpulkan.”
Allah juga berfirman, “Tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.” (QS. Al-Anam: 38).
Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu mengatakan, “Semua makhluk akan dikumpulkan, sampai lalat.” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/331).
Untuk apa mereka dibangkitkan? Untuk diqishas, dilakukan pembalasan atas kedzaliman sesama mereka. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh semua hak akan dikembalikan kepada pemiliknya di hari kiamat, sampai diqishas dari kambing yang tidak punya tanduk, kepada kambing bertanduk (yang pernah menanduk).” (HR. Ahmad 7404 & Muslim 6745)
Selanjutnya, setelah selesai qishas, mereka dijadikan debu.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Allah akan menegakkan qishas antar-semua makhluknya, jin, manusia, dan binatang. Pada hari itu, akan diqishas dari kambing yang tidak memiliki tanduk untuk membalas kambing bertanduk. Hingga setelah tidak tersisa lagi kedzaliman apapun yang belum terbalaskan, Allah berfirman kepada binatang, “Jadilah tanah.” di saat itulah, orang kafir mengatakan, “Andai aku menjadi tanah.” (HR. Ibnu Jarir dalam tafsirnya, 24/180 dan dishahihkan al-Albani).
Hadis ini menunjukkan bahwa binatang dibangkitkan oleh Allah. Hanya saja mereka tidak mendapat balasan berupa pahala atau hukuman. Mereka tidak berakal. Akan tetapi mereka diqishas, selanjutnya dijadikan tanah. Karena itu, kita tidak menyatakan bahwa binatang yang pernah hidup di dunia ini, ada yang dimasukkan ke dalam surga.
[baca lanjutan]