LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Program Vaksinasi Covid-19 atau pemberian vaksin Sinovac bagi masyarakat Riau sudah mulai sejak dua pekan yang lalu. Namun tengah pro kontra masyarakat terhadap halal dan haram penggunaan vaksin buatan China ini, MUI Riau sebagai lembaga utama tak hadir memberikan penjelasan ke masyarakat.
Baca : Harus Perkuat Sosialisasi Penggunaan Vaksin Covid-19
Hal itu diungkapkan ustadz Drs H Rasyidi Hamzah, Senin 1 Februari 2021. Menurutnya, sebagai lembaga yang dipercaya masyarakat, harusnya MUI Riau berperan aktif mensosialisasikan program pemerintah tersebut.
“Telah dilakukan vaksin Sinovac bagi masyarakat Indonesia yang masih pro kontra terhadap program pemerintah tersebut. Khusus Riau, masyarakat masih ada yang mau dan tidak untuk vaksin. Ini karena masih belum meyakini halal atau suci setelah fatwa MUI pusat,” kata ustadz Rasyidi yang juga pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Riau ini.
Ustadz Rasyidi menyatakan, fatwa terhadap kebijakan pemerintah ataupun fatwa halal dan suci yang telah dikeluarkan MUI pusat karena pemerintah dalam hal ini Bapak Presiden Jokawi telah mencanangkan vaksin Sinovac untuk masyarakat.
Kondisi seperti ini, seharusnya MUI Riau tampil nemberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin tersebut baik dan dibutuhkan. “Sebagai perpanjang tangan MUI pusat, sejauh ini MUI Riau belum tampil memberikan dukungan terhadap fatwa tersebut,” sebutnya.
Latar belakang tidak tampilnya MUI Riau, dalam pandangan ustadz Rasyidi, karena tidak adanya ulama yang berpengalaman duduk dalam kepengurusan MUI hasil pemilihan yang baru dibawah kepemimpinan Prof Dr H Ilyas Husti MA.
“Mungkin masih belum terbentuknya kepengurusan MUI Riau atau tidak adanya kredibilitas ulama yg bisa didudukkan dalam bidang fatwa. Karena untuk menjadi pengurus bidang Fatwa harus orang yang mumpuni dan memahami seluk beluk hokum. Baik itu hokum agama maupun Negara, yang terjamin keabsahannya,” lanjut mubalihg yang juga pengurus MDI Provinsi Riau ini.
Orang-orang seperti ini, untuk Riau menurutnya sangat banyak, bahkan terkenal hingga ke tingkat nasional. Seperti Prof DR Abdussomad Lc, MA, KH DR Mustafa Umar, KH Abdul Rahman Qaharudin, Dr H Saidul Amin, Prof Alaidin Koto atau beberapa orang lainnya yang memahami hukum. ***
