Mimbar  

Berharaplah Ampunan Hanya Kepada Allah

ampunan

LAMANRIAU.COM – Raja berasal dari bahasa Arab, yaitu “Rojaun” yang berarti harapan atau berharap. Raja yang dikehendaki oleh Islam ialah mempunyai harapan kapada Allah SWT untuk mendapatkan ampunan, memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat serta yang terpenting adalah mengharap rahmat serta keridhoaan Allah SWT.

Baca : Mulia Karena Memberi Manfaat

Raja merupakan perbuatan terpuji, Raja dapat meningkatkan keimanan dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, seseorang yang berharap memperoleh rahmat dan ridho Allah SWT serta kebahagiaan dunia dan akhirat, tentu akan berusaha melakukan perbuatan yang dapat mewujudkan harapannya tersebut.

Namun jika seseorang hanya berharap saja tanpa mau berusaha, hal itu sama berangan-angan pada sesuatu yang mustahil atau kata lain Tammami, yang dampaknya akan menyebabkan seseorang berputus asa. Putus harapan terhadap rahmat dan ridho Allah SWT hal ini merupakan kebalikan dari sifat Raja.

Karena itu, sifat putus asa ini d ilarang oleh Allah SWT. “… Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari Rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir” (QS. Yusuf:87).

Orang yang berputus asa dari rahmat Allah SWT, berarti ia telah berprasangka buruk pada Allah SWT.

Kita sebagai manusia tidak lepas dari salah dan dosa, untuk itu kita wajib senantiasa berharap rahmat dan ampunan Allah SWT. Sebanyak dan sebesar apapun kesalahan dan dosa yang kita lakukan, kita tetap d iperintahkan untuk mengharap ampunan dari Allah SWT.

Allah berfirman “katakanlah, wahai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, dialah yang maha pengampun, maha penyayang” (QS. Az-Zumar:53). Kita harus penuh harap bahwa doa kita pasti akan terkabulkan oleh Allah SWT.

Taubat ialah suatu keniscayaan bagi manusia, sebab tidak ada satupun anak keturunan Adam As yang tidak luput dari berbuat dosa. Oleh karena itu, seharusnyalah kita selalu raja (berharap) hanya kepada Allah SWT untuk mendapatkan rahmat dan ridhonya. Karena Raja (berharap) menjadikan seseorang bersikap optimis, dinamis, dan berpikir kritis. (mfd)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *