Cara Praktis Menanam Teratai Air Menggunakan Pot

Teratai Air

LAMANRIAU.COM – Siapa tidak kenal dengan Teratai yang merupakan jenis tanaman hias yang tumbuh dalam air dan berasal dari suku Nymphaeaceae. Di masyarakat, seringkali teratai dan seroja dianggap sama. Dalam bahasa Inggris, sebutan keduanya bahkan berbeda. Jika teratai adalah water lily, seroja adalah lotus. Berhubung kenampakan keduanya yang mirip, masyarakat menyebut teratai maupun seroja dengan lotus.

Perbedaannya padahal dapat kita lihat dari kelopak, batang, dan daun. Kelompak bunga seroja berbentuk agak bulat dan besar, bentuk tidak beraturan dan jumlahnya tidak terlalu banyak, sedangkan teratai kelopaknya agak panjang meruncing bertumpuk rapi.

Dari warna pun, kelopak bunga teratai memiliki variasi warna lebih banyak ketimbang seroja yang hanya berkisar warna putih, kuning, dan merah muda. Kelopak bunga teratai dapat berwara putih kuning, merah muda keunguan sampai ungu kuning.

Pada bagian batang, teratai memiliki batang yang tidak bisa menjulang ke atas air sehingga daun dan bunganya akan tetap mengambang ke atas air, sedangkan batang seroja bisa menjulang ke atas air, hingga satu meter sehingga bunganya tidak mengambang.

Daun teratai berbentuk bulat dengan belahan satu sisinya, bagian samping bergerigi, serta berwarna keunguan bagian bawah dan warna hijau pada bagian atas. Sebaliknya, daun seroja tidak ada belahan walaupun bentuknya juga bulat dengan bagian samping bergelombang dan memiliki lapisan lilin yang mirip dengan daun kelor.

Penghias Kolam

Teratai seringkali sebagai penghias kolam rumah-rumah, sebab bentuk bunga dan daunnya yang tampak lebih cantik ketimbang seroja. Selain itu, ukuran bunga dan daun teratai lebih kecil, sehingga lebih cocok sebagai penghias kolam-kolam kecil model minimalis saat ini.

Selain kolam, teratai ternyata bisa mudah kita tanam dalam pot khususnya untuk halaman rumah yang terbatas. Cukup pakai pot berbentuk dulang dengan ukuran diameter 50 cm. Dasarnya diberikan pupuk kandang yang sudah bercampur tanah dengan perbandingan 1:1. Lalu tambahkan pupuk NPK 3 sendok makan saja.

Tanah yang kita pilih merupakan campuran tanah liat 60%, pasir sungai 40%. Lapisan tersebut kurang lebih setebal 10-15 cm. Tuang air ke dalam pot hingga tanah tampak basah namun tidak tergenang. Media tanam tersebut siap kita tanami biji teratai atau umbi teratai.

Menyiapkan Penanaman

Sebelum menanam biji teratai, parutlah pada bagian ujung yang runcing, sisakan satu lapisan pada kulit bijinya. Pemarutan ini penting agar tunas yang baru tumbuh dapat menembus kulit biji teratai yang tebal. Tanpa pemarutan, biji teratai tidak akan bertunas.

Kemudian, siapkan satu gelas air hangat yang tidak mengandung klorin. Masukkan biji teratai yang telah kita parut. Gantilah airnya setiap hari hingga biji teratai berkecambah. Setelah 4 sampai 5 hari biji kita rendam, maka akan bertunas dan tumbuh.

Tunggu hingga panjang tunas 15 cm sebelum pindahkan ke pot. Setelah biji yang sudah bertunas tersebut siap pindah, agar biji tidak mengapung, pada bagian bawah tunas yang berupa bagian dari biji, tahan dengan mainan lilin anak (play dough) agar dapat diam pada tanah.

Selain menggunakan biji, teratai dapat kita tanam dengan umbi. Sama dengan biji, umbi teratai pun memerlukan perlakukan sebelum kita tanam dalam pot. Mulai dari mempersiapkan mangkuk berisi air hangat dan masukkan umbi kedalamnya, biarkan mengapung.

Letakkan mangkuk tersebut pada area yang hangat namun tidak terkena sinar matahari secara langsung. Gantilah air dalam mangkuk tersebut setiap hari. Tunggu antara 3 sampai 7 hari hingga umbi bertunas baru, kemudian pindahkan ke pot. Biji maupun umbi yang sudah dipindahtanam ke pot, hendaknya jaga keberadaan airnya. Semakin tinggi pertumbuhannya, maka teratai semakin memerlukan air pada atas permukaan tanah. Kedalaman air seiring semakin besarnya teratai.

Perawatan cukup mudah. Pastikan posisi pot tidak terkena sinar matahari langsung sebab teratai menyukai tempat yang teduh namun cukup terang dan hangat. Setahun sekali gantilah media tanah dalam pot. Pastikan bersih dari daun-daun yang menguning. Apabila terserang jamur, ulat, atau kutu daun, aplikasikan pestisida sesuai anjuran. Dengan perawatan yang baik, maka keindahan teratai dapat kita nikmati sepanjang musim. ***

Editor: Fahrul Rozi/Sumber: Tabloidsinartani.com

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *