LAMANRIAU.COM, KAMPAR – Sebanyak 333 rumah warga di Desa Buluh Cina, Kabupaten Kampar, terendam banjir akibat meningkatnya debit air Sungai Kampar. Kondisi ini dipicu oleh pembukaan pintu pelimpahan (spillway gate) Waduk PLTA Koto Panjang serta tingginya curah hujan di wilayah hulu sungai.
Kepala Desa Buluh Cina, Azrianto, menjelaskan bahwa banjir telah menggenangi badan jalan desa dengan ketinggian air mencapai 10 hingga 20 cm. Beberapa rumah warga terendam hingga ketinggian 100 cm. Fasilitas umum seperti masjid dan sekolah juga terdampak, dengan genangan air setinggi 15 hingga 30 cm.
Selain merendam rumah, banjir juga melumpuhkan sektor pertanian. Data sementara mencatat kerusakan pada kebun kelapa sawit seluas 8 hektare, kebun karet seluas 2 hektare, serta kebun palawija—meliputi pisang, umbi-umbian, labu, mentimun, dan kacang—seluas 3 hektare.
“Hingga hari ini, sudah lima hari banjir terjadi di Desa Buluh Cina. Meskipun pintu pelimpahan Waduk PLTA Koto Panjang sudah dikurangi, namun air hingga siang ini naik 3 cm. Diperkirakan air akan mulai surut besok atau lusa,” ungkap Azrianto pada Selasa 21 Januari 2025.
Ia menambahkan, untuk mengurangi dampak banjir, warga telah mengambil langkah antisipasi seperti mengungsikan hewan ternak ke lokasi yang lebih tinggi dan membuat panggung di dalam rumah sebagai tempat beristirahat serta menyimpan barang-barang agar tidak rusak.***
Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim