LAMANRIAU.COM, BANTAN – Peredaran narkoba yang semakin marak di wilayah Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau, menimbulkan kegelisahan di kalangan tokoh masyarakat. Mereka menyoroti dugaan keterlibatan jaringan internasional dalam penyelundupan narkoba ke daerah pesisir ini.
Ketua Kelompok Nelayan Jati Indah Kecamatan Bantan, Muhammad Ali mengungkapkan keprihatinannya terhadap ancaman narkoba yang kian mengkhawatirkan.
“Kami melihat ada indikasi kuat bahwa Kecamatan Bantan, menjadi jalur transit narkoba dari luar negeri. Jika ini tidak segera ditindak, generasi muda kita bisa menjadi korban,” ujarnya, Jumat 16 Mei 2025.
Ia juga menambahkan bahwa letak geografis Kecamatan Bantan, yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka, menjadikannya rawan sebagai pintu masuk narkoba dari negara tetangga.
Menurut Ali, banyak kapal asing dan oknum masyarakat yang diduga menyelundupkan barang haram tersebut melalui jalur laut yang sulit diawasi.
Ali juga menyatakan bahwa dirinya sangat mendukung dan mengapresiasi langkah Polda Riau melalui Dit Intelkam dalam upaya pemberantasan dan pencegahan peredaran Narkotika di wilayah Kecamatan Bantan.
“Kami siap bekerja sama dan akan berperan aktif dengan Dit Intelkam Polda Riau untuk menutup celah penyelundupan Narkotika melalui wilayah Kecamatan Bantan,” tegasnya.
Masyarakat setempat berharap aparat penegak hukum bertindak lebih tegas dalam memberantas peredaran narkoba. Mereka juga mengajak semua pihak untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba demi melindungi generasi muda dari dampak negatifnya.
Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan dukungan lebih dalam upaya pencegahan, baik melalui sosialisasi maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat agar tidak mudah tergiur oleh bisnis haram tersebut.
Sementara itu, pemuka agama dan tokoh masyarakat, juga menyatakan keprihatinannya atas maraknya penyelundupan Narkotika melalui perairan dan berharap adanya langkah-langkah konkret dalam menyelamatkan Kecamatan Bantan dari ancaman narkoba. ***
