Lima Hal Penting Jadi Perhatian Saat Simulasi Pemungutan Suara Pilkada Inhu

KPU Inhu simulasi pemungutan suara di TPS 02 Pematang Reba, Sabtu (9/11/2024).

LAMANRIAU.COM , RENGAT – KPU Indragiri Hulu (Inhu) menggelar simulasi pemungutan suara di TPS 02 Pematang Reba, Sabtu (9/11/2024) pagi.

Di TPS tersebut terdapat 405 pemilih. Ketua KPU Inhu, Ronaldi Ardian memastikan situasi simulasi pemungutan suara yang digelar persis saat pemungutan suara pada 27 November 2024.

“Suasana simulasi pemungutan suara yang kita lihat saat ini sama dengan pemungutan suara yang akan digelar pada tanggal 27 November 2024 mendatang,” ujar Ronald.

Ia mengatakan, selain pemungutan suara, juga digelar simulasi perhitungan suara hingga penggunaan aplikasi Sirekap.

Ronald menjelaskan, pada simulasi tersebut ditegaskan lima poin penting. Pertama soal perubahan denah TPS, dimana posisi saksi dan pengawas TPS berada di belakang ketua KPPS.

Kedua mengenai koreksi terhadap pencatatan hasil perhitungan suara, di mana kesalahan dalam pengisian tidak dikoreksi dengan tipe X, namun dicoret dua horizontal dan diparaf oleh ketua KPPS dan perwakilan saksi.

Ketiga mitigasi surat suara yang belum ditandatangani namun sudah dicoblos, dimana surat suara tersebut ditandatangani terlebih dulu sebelum dibuka dan dihitung.

Serta disaksikan oleh saksi, pengawas TPS, pemantau pemilih terdaftar, masyarakat atau pemilih yang terdaftar dalam formulir C.

Keempat soal penanganan surat suara yang kurang di TPS. Apabila terdapat kekurangan surat suara di TPS, pemilih diarahkan untuk melakukan pemilihan di TPS terdekat dengan membawa surat keterangan dari ketua KPPS dan saksi atau pengawas TPS yang hadir.

Kelima penggunaan aplikasi Sirekap sebagai alat bantu. Proses simulasi tersebut disaksikan oleh petugas dari polres, Kodim 0302 dan perwakilan Pemkab Inhu. (*)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews