Luasan Karhutla di Riau Menurun Dibanding Tahun Lalu

Edwar Sanger

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Hingga hari ini, luasan lahan terbakar akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau sudah mencapai 1.155,51 hektar. Jumlah itu menurun dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 lalu, yakni mencapai 3.066,44 hektar.

Penurunan luasan lahan akibat Karhutla tersebut tidak terlepas dari komitmen Pemerintah Provinsi Riau dan tim yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Karhutla yang langsung dipimpin Gubernur Riau Syamsuar, termasuk personil yang dikerahkan ke titik Karhutla.

“Ya dibanding tahun lalu menurun. Semua pihak, tim Satgas udara dan darat, pak Gubernur selaku Kepala Satgas Karhutla juga terus mendorong, berupaya bagaimana Karhutla tak lagi menjadi momok,” kata Kepala Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, Selasa (12/5/20).

Tercatat pada tahun ini, Dumai dan Bengkalis luasan daerahnya yang paling banyak terbakar. Yakni masing-masing 110,85 hektar  337,6 hektar. Kemudian disusul Indragiri Hilir, 284 hektar dan Siak 165,39 hektar.

Selain itu ada juga Pelalawan, 84,6 hektar, Rokan Hilir, 51,75 hektar, Indragiri Hulu 45,25 hektar, Kepulauan Meranti 41,2 hektar, Kampar 19,87 hektar, Pekanbaru 15 hektar serta Rokan Hulu 0 hektar dan Kuantan Singingi, 0 hektar. Jumlah luasan lahan terbakar yakni 1.155,51 hektar.

Sementara pada 2019 lalu, Bengkalis merupakan wilayah terparah terjadi Karhutla, yakni 1.380,83 hektar. Kemudian disusul Rokan Hilir, 475,25 hektar, Dumai, 257,25 hektar. Siak 339,5 hektar, Kepulauan Meranti 232,4 hektar, Indragiri Hilir, 115,1 hektar.

Selain itu, ada juga Pelalawan 77 hektar, Indragiri Hulu, 71,5 persen, Kampar, 64,1 hektar, Pekanbaru, 46,51 hektar, Kuantan Singingi 5 hektar, Rokan Hulu 2 hektar. Jumlah  luasan lahan terbakar yakni 3.066,44 hektar.

“Kita tentu berharap, peridoe berikutnya tahun ini, Karhutla benar,-benar bisa dikendalikan. Kita akan berusaha bersama pihak lainnya, baik TNI, Polri, Manggala Agni, Satpol PP, dan pihak swasta ada Sinar Mas, RAPP mencegah dan menanggulangi bagaimana harapan pak Gubernur, tak lagi mejadi momok,” ungkap mantan Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru ini. (MCR)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *