LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Sebanyak 41 Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan kemahasiswaan menggelar aksi damai di depan Kantor Gubernur Riau, Senin 23 November 2020. Dalam aksi damai ini massa menyatakan dengan tegas menolak radikalisme dan gerakan yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
Menurut Ketua MUI Pekanbaru, Ilyas Husti, aksi damai para pengurus ormas dan organisasi kemahasiswaan ini latarbelakangnya karena melihat kondisi politik bangsa aat ini yang menjurus pada perpecahan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
“Maka kami tokoh agama, tokoh adat, tokoh paguyuban dan tokoh masyarakat. Tokoh organisasi kepemudaan, tokoh laskar Melayu dan tokoh organisasi kemahasiswaan. Dengan ini menyatakan sikap menolak dengan tegas segala bentuk paham dan gerakan radikalisme yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya saat membacakan pernyataan sikap.
Pihaknya juga menolak dengan tegas segala bentuk ujaran kebencian, fitnah, adu domba. Serta kata-kata yang bertentangan dengan etika, nilai- nilai budaya melayu dan norma-norma yang berlaku.
“Untuk itu kami menolak kedatangan tokoh- tokoh radikal yang dapat merusak suasana damai di daerah ini,” sambungnya.
Massa juga mendukung penuh pemerintah, TNI-Polri dan penegak hukum menindak tegas oknum atau pihak- pihak yang melakukan upaya untuk mencabik keutuhan persatuan dan kesatuan NKRI dan mengakibatkan d isintegerasi bangsa.
“Selain itu kita melihat masih adanya ancaman munculnya klaster baru covid-19 yang telah menimbulkan banyak korban jiwa. Untuk itu kita mengajak semua pihak menghindari kegiatan yang menghimpun massa dalam jumlah besar,” pungkasnya.
Aksi juga diwarnai penandatanganan pernyataan sikap yang dilakukan oleh perwakilan ormas yang hadir.***