LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan awal terkait aktivitas penerbangan Indonesia. Karena akan ada pertumbuhan awan cumulonimbus untuk beberapa daerah selama 7 (tujuh) hari ke depan dengan persentase 50-75%.
Baca : Tetap Waspada Cuaca Ekstrem Januari-Februari
“BMKG sudah memberikan informasi meteorologi penerbangan. Ini produk layanannya mulai dari Sigmet (peringatan dini cuaca signifikan rute penerbangan). Pengamatannya ada cuaca langit cerah sampai citra satelit,” terang Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, kemarin.
Untuk lebih lengkapnya, informasi meteorologi penerbangan sudah dapat akses melalui website resmi BMKG. BMKG juga menyampaikan prakiraan prediksi awan cumulonimbus, prakiraan cuaca bandara, hingga medium and high level SIGWX (peta cuaca signifikan rute penerbangan).
“Prakiraan awan CB untuk wilayah udara Indonesia, warna biru muda ISOL atau isolated dengan tingkat bawah 50, yang warna ungu itu adalah OCAL atau occasional dengan cakupan spasial maksimum antara 50-75%. Ini ada di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau sampai Papua Barat,” ujarnya.
Adapun prediksi prakiraan pertumbuhan awan cumulonimbus terjadi wilayah-wilayah daratan Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Kemudian Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. Lalu Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Papua Barat dan Papua.
Sedangkan prediksi prakiraan pertumbuhan awan cumulonimbus wilayah-wilayah perairan meliputi area perairan utara Aceh, perairan barat Sumatera Barat, Selat Karimata sebelah Utara Kepulauan Bangka. Lalu Samudra Hindia sebelah barat Lampung hingga Jawa Timur. Laut Jawa, laut Sumbawa, Selat Makasar, laut Flores, laut Sulawesi. Terakhir laut Banda, laut Seram, laut Arafuru, Samudra Pasifik utara Papua Barat dan Papua. (rri)
