Riau  

Cegah Stunting Melalui Jimpitan di Kampung KB Berkah Bersama

Program pencegah stunting terus dilaksanakan BKKBN Riau

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Tahun ini adalah tahun ke-7 pelaksanaan Kampung KB di Indonesia sejak dicanangkan oleh Presiden RI pada tahun 2016. Kampung KB di Provinsi Riau pun terus bertambah kuantitas bahkan kualitasnya. Jumlah Kampung KB di Provinsi Riau saat ini berjumlah 311 Kampung KB yang tersebar di seluruh Kecamatan.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Mardalena Wati Yulia mengatakan berdasarkan instruksi Presiden RI yang tertuang dalam Perpres Nomor 72/2021, sesuai instruksi Kepala BKKBN RI, bahwa kampung Keluarga Berkualitas harus mempunyai gerakan nyata dalam upaya penanganan stunting tersebut.

Salah satu Kampung KB unggulan di Provinsi Riau adalah Kampung KB Berkah Bersama yang berlokasi di Kelurahan Air Dingin Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru yang merupakan aplikasi kampung KB terbaik se Sumatera bahkan pada tahun 2022 mendapatkan peringkat kedua Nasional pada peringatan Harganas tahun 2022.

“Diraihnya Kampung KB Berkah Bersama ini sebagai juara 2 Tingkat Nasional, salah satunya dikarenakan aksi nyata yang dilakukan yang langsung menyentuh kepada keluarga beresiko stunting. Pengelola Kampung KB Berkah Bersama mengemas Program Dapur Sehat (Dashat) Atasi stunting dalam sebuah kegiatan donasi berbentuk jimpitan. Dapur Sehat Kampung KB ini diberi nama Kampung KB Berkah Gizi,” katanya, Kamis 10 Januari 2023.

Dalam rilis yang disampaikan Perwakilan BKKBN Riau disebutkan bawha jimpitan dalam Bahasa Jawa artinya iuran sukarela yang dikumpulkan dari warga secara sukarela. Jimpit artinya mengambil dengan ujung jari, maknanya iuran yang dikumpulkan sedikit, sukarela dan tidak memberatkan masayarakat.

Terobosan ini dibuat dalam upaya penanggulangan stunting di lingkungan kelurahan Air Dingin Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru, untuk meningkatkan status gizi masyarakat. Sasaran dari kegiatan Dapur Sehat Berkah Gizi ini adalah remaja putri, catin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak baduta yang dinilai kurang mampu dari segi ekonomi.

Selain itu juga dilaksanakan kegiatan program perusahaan peduli lingkungan (CSR). Salah satu bentuk bantuan yang diberikan CSR dalam kegiatan Dashat berkah gizi ini, yaitu pembuatan stiker untuk rumah donatur, bingkisan dalam bentuk hasil produk perusahaan yang bernominal Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu per paket/KK.

Disebutkan juga bahwa baru-baru ini sudah dilaksanakan MoU dengan IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Kota Pekanbaru terkait kesediaan mereka sebagai Bunda Asuh Anak Stunting di wilayah Kampung KB Berkah Bersama ini.

Sistem Kerja Dashat Berkah Gizi

Dari masing masing tim Dashat dari 14 RW di lingkungan Kelurahan Air Dingin, setiap bulannya akan mengumpulkan hasil dari donasi di sekretariat Dashat dengan membawa dua nama keluarga yang dipandang kurang mampu untuk diberikan bantuan pada bulan tersebut. Dimana rumah Donatur yang memberikan donasinya akan dipasang stiker sebagai komitmen mereka untuk mengikuti kegiatan dashat berkah gizi untuk mengatasi stunting.

“Sampai saat ini sudah terkumpul 319 donatur dan 28 KK penerima bantuan yang mendapatkan manfaat dari inovasi ini. Saya sangat apresiasi dengan adanya inovasi jimpitan ini sebagai solusi pengentasan stunting dengan cara memberdayakan masyarakat. Mardalena juga berharap inovasi ini terus berlanjut dan bisa berkembang di Kampung KB lainnya di Provinsi Riau,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Mardalena Wati Yulia sekaligus mengungkapkan, bahwa masalah Stunting ini harus menjadi perhatian bersama, karena ini menyangkut kualitas generasi penerus masa depan bangsa ini. ***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews