Riau  

BKKBN Riau Evaluasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

Plh Kepala BKKBN Riau Sri Wahyuni membuka kegiatan evaluasi Bangga Kencana dan Percepatan penurunan stunting Provinsi Riau tahun 2023.

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau menggelar kegiatan review program Bangga Kencana dan Percepatan penurunan stunting Provinsi Riau tahun 2023, Senin 02 Oktober 2023.

Plh Kepala BKKBN Riau Sri Wahyuni mengatakan, rapat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting pada semester I, capaian sampai dengan Agustus 2023 serta capaian indikator kinerja dari masing-masing komponen dan Kabupaten/Kota.

“Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih pada seluruh komponen yang terlibat dalam menyukseskan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting baik dari komponen di provinsi maupun dari Kabupaten/kota se-provinsi Riau,” ujar Sri Wahyuni.

Sri mengatakan nantinya hasil evaluasi hendaknya dapat digunakan sebagai bahan untuk merumuskan strategi dan rencana aksi dalam rangka akselerasi pencapaian sasaran program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.

“Saya yakin dan percaya semua pihak sudah bekerja seoptimal mungkin untuk mencapai target-target program yang telah ditetapkan,” ujarnya.

Secara kuantitas pihaknya telah sukses menurunkan angka kelahiran dari 5,6 (tahun 1971) menjadi 2,14 (tahun 2022), namun secara kualitas perlu mempersiapkan SDM generasi mendatang yang mampu bersaing di segala bidang.

Oleh karena itu dengan mandat baru BKKBN sesuai Perpres Nomor 72/2021, dikatakan Sri Wahyuni, pihaknya perlu secepatnya bisa menurunkan angka prevalensi stunting sampai dengan angka 14 persen tahun 2024. Sebab jika angka stunting masih tinggi, maka kualitas generasi yang akan datang bisa jadi gagal dan tidak mampu bersaing.

“Pekerjaan kita tidak sekedar menurunkan TFR atau unmet need, namun lebih dari itu, kita berupaya bahwa tidak ada lagi anak-anak stunting di Indonesia umumnya dan di propinsi Riau khususnya. Saya ingin menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar kita,” Cakapnya.

Dirinya juga mengingatkan bahwa RPJMN 2020-2024 akan berakhir tahun depan, oleh karena itu target-target sasaran program Bangga kencana yang belum tercapai tahun 2023 ini, agar pada semester II atau lebih tepatnya 3 bulan kedepan perlu kerja keras dan maksimal untuk mencapai sasaran program tersebut.

Begitu juga percepatan penurunan Stunting agar terus diupayakan dengan kerja keras, terutama bagi kabupaten/Kota yang angka stunting-nya masih di atas 20 persen untuk dapat diturunkan sehingga bisa mencapai angka 14 persen pada tahun 2024.

“Kami mengapresiasi semua pihak yang selama ini telah bekerja keras untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan, dan semoga ini menjadi bagian dari ibadah kita kepada Tuhan yang maha esa,” jelasnya.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan BKKBN Nomor 6 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis BKKBN Tahun 2020-2024, terdapat sasaran strategis yang harus dicapai oleh BKKBN.

Keenam sasaran strategis BKKBN tersebut adalah yang pertama Target Angka Kelahiran Total atau Total Fertility Rate (TFR) per wanita usia subur 15-49 tahun yang harus dicapai pada tahun 2023 untuk provinsi Riau adalah 2,21 anak per wanita.

Kedua Age-Specific Fertility Rate (ASFR) 15-19 tahun atau angka kelahiran pada kelompok wanita usia 15-19 tahun ditargetkan pada tahun 2023 sebesar 26 kelahiran per 1.000 wanita pada kelompok usia tersebut.

Ketiga target persentase pemakaian kontrasepsi modern atau modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) yang harus dicapai pada tahun 2023 untuk provinsi Riau adalah 53,12 persen. Untuk Riau pada tahun 2023 sudah berada di angka 59,80 persen. Angka ini sudah berada di atas target yang ditetapkan dan juga di atas angka rata-rata nasional.

Keempat target persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) yang harus dicapai oleh provinsi Riau pada tahun 2023 adalah 21,82 persen. Saat ini capaian Riau sudah berada di angka 16,67 persen. Hasil ini sudah di atas target yang ditentukan.

Kelima target Median Usia Kawin Pertama (MUKP) wanita yang harus dicapai provinsi Riau pada tahun 2023 adalah 22,1 tahun. MUKP saat ini adalah sebesar 21,5 tahun. Angkanya cukup baik walaupun masih sedikit dibawah target yang ditetapkan.

Dan yang keenam adalah Target Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) yang harus dicapai pada provinsi Riau tahun 2023 adalah 61,38. Berdasarkan PPK22, iBangga saat ini sebesar 56,74. ***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews