Permata yang Indah

ANAK merupakan permata terindah dan amanah yang mulia dari Allah Swt. Keindahan, kemuliaan dan kebahagiaan sesungguhnya adalah ketika melihat dan hidup bersama dengan anak-anak yang molek, tampan dan baik tingkah lakunya (saleh).

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia.” (Q.S: Al-Kahfi:46)

Anak tidak boleh diperlakukan semena-mena. Mereka merupakan makhluk Allah Swt yang menjadi permata hidup. Mereka mesti diperlakukan secara istimewa tetapi tidak boleh dimanja.

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” (QS. An Nisa: 9)

Selain itu, Allah Swt juga mengingatkan bahwa sebagian dari anak ada yang menjadi musuh bagi orang tuanya.

“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS: Al-Taghabun: 14)

Agar tidak jadi musuh serta menjadi deposito abadi, dan sebagai permata terindah dalam hidup maka mereka mesti dididik, diarahkan, dituntun, dibimbing ke arah fitrah kemanusiaannya.

Kenapa mereka disebut sebagai deposito abadi? Jawabannya adalah hadits nabi Muhammad Saw: “Ketika manusia meninggal dunia, maka amalannya terputus kecuali tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mau mendoakannya.” (HR. Muslim).

Ketika manusia tinggal nama di batu nisannya, maka anaknya yang saleh terus membantunya dengan doa-doa. Untuk itu, didik anak menjadi saleh agar doanya diijabah oleh Ilahi. Bagaimana cara menjadikannya saleh?

Upaya utama adalah melalui pendidikan. Nilai pendidikan apa yang mesti diberikan kepada mereka?

Menurut surat Luqman ayat 12-17 di antaranya adalah: pertama jadikan anak-anak selalu bersyukur kepada Allah Swt; kedua, jauhkan mereka dari prilaku syirik kepada-Nya; ketiga didik mereka agar pandai berterima kasih, dan memperlakukan kedua orang tua dengan baik, terutama sosok ibu; keempat arahkan mereka agar mengikuti jalan dan prilaku orang-orang saleh; kelima, didik agar selalu menanam kebaikan dalam hidup; keenam ajar dan suruh shalat dan berbuat kebaikan serta menjauhi sesuatu yang buruk; ketujuh didik agar bersabar dalam hidup; kedelapan tanamkan pada diri anak agar jangan palingkan wajah dari manusia karena sombong; kesembilan ingatkan dan didik agar jangan jangan angkuh (maroha) ketika berada di tengah masyarakat; kesebelas ajarkan sederhana dalam berjalan; kedua belas didik anak agar lemah lembut penuh santun dalam bertutur kata.

Jika anak tidak dilatih, sudah besar bapaknya letih. (Raja Alihaji).

“…Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)

Wallahu a’lam. ***

Baca: Kejutan Kebaikan

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews