LAMANRIAU.COM , PEKANBARU – Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Provinsi Riau, Ir Ulul Azmi ST CST IPM ASEAN Eng menilai proyek Tol Padang-Sicincin merupakan infrastruktur strategis yang sangat menguntungkan dan dibutuhkan.
Keberadaan tol ini tidak hanya mempercepat konektivitas di Sumatera Barat tetapi juga menjadi pondasi utama dalam mendukung percepatan pembangunan Tol Sumbar-Riau yang diharapkan menjadi barometer kemajuan dua provinsi bertetangga ini.
Menurut Ulul Azmi, infrastruktur jalan tol berperan besar dalam meningkatkan efisiensi distribusi logistik, mendukung sektor industri, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah yang terhubung.
“Tol Padang-Sicincin sebagai bagian dari jaringan Tol Trans Sumatera, akan memberikan dampak positif terhadap sektor perdagangan, pariwisata, hingga investasi di Sumatera Barat,” ujar Ir Ulul Azmi, Rabu (29/1/2025).
Ia menjelaskan, keberadaan Tol Padang-Sicincin akan menjadi katalisator bagi percepatan konektivitas Sumatera Barat dengan provinsi lain, termasuk Riau.
Hal ini penting untuk mempercepat pergerakan barang dan jasa, meningkatkan daya saing industri, serta membuka peluang investasi baru di berbagai sektor.
Lebih lanjut, Ulul Azmi menyoroti pentingnya Tol Sumbar-Riau yang menjadi harapan masyarakat kedua provinsi.
Ia menilai, proyek tol ini bukan sekadar jalan penghubung, tetapi juga menjadi simbol kemajuan infrastruktur Sumatera yang mampu menggerakkan roda ekonomi secara lebih luas.
“Tol Sumbar-Riau harus dipercepat karena akan menjadi barometer keberhasilan konektivitas antarprovinsi di Sumatera. Dengan topografi yang cukup menantang, proyek ini membutuhkan kolaborasi erat antara Pemerintah Pusat, daerah, dan para pemangku kepentingan lainnya,” bebernya.
Bagi Sumatera Barat, tol ini akan meningkatkan aksesibilitas ke pasar yang lebih luas, terutama ke pusat perdagangan di Riau. Sementara itu, bagi Riau, konektivitas dengan Sumbar akan membuka akses bagi sektor industri dan perdagangan untuk menjangkau kawasan potensial di pesisir barat Sumatera.
“Keuntungan bagi dua provinsi ini sangat besar, termasuk peningkatan mobilitas manusia dan barang, penurunan biaya logistik, serta pertumbuhan sektor pariwisata yang lebih pesat. Riau sebagai pusat industri dan Sumatera Barat dengan potensi wisata serta kuliner khasnya akan saling terhubung secara lebih efisien,” jelas Ulul Azmi.
Satu sektor yang akan sangat diuntungkan dengan adanya Tol Sumbar-Riau adalah pariwisata. Dengan semakin mudahnya akses antara dua provinsi, potensi wisata di Sumatera Barat seperti Bukittinggi, Danau Maninjau, dan kawasan pantai di Pesisir Selatan akan semakin ramai dikunjungi wisatawan, khususnya dari Riau.
Selain itu, pelaku UMKM akan mendapatkan manfaat besar. Produk-produk khas Sumatera Barat seperti rendang, kerajinan tangan, dan kuliner tradisional lainnya akan lebih mudah dipasarkan ke Riau.
Begitu pula produk Riau seperti ikan patin dan produk olahan sawit yang bisa lebih cepat dan murah dikirim ke pasar Sumatera Barat.
Ulul Azmi menekankan bahwa percepatan pembangunan Tol Sumbar-Riau tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi memerlukan dukungan masyarakat dan semua lini, termasuk dunia usaha, akademisi, dan komunitas lokal.
“Proyek ini harus menjadi kepentingan bersama. Masyarakat perlu mendukung dengan memberikan ruang bagi pembangunan, tidak terjebak dalam konflik lahan, dan ikut serta mengawasi agar proyek berjalan dengan baik,” katanya.
Selain itu, peran pengusaha lokal, perguruan tinggi, dan komunitas insinyur sangat penting dalam menyukseskan pembangunan tol ini. Pengusaha bidang konstruksi dan jasa pendukung dapat mengambil bagian dalam proyek ini, sementara perguruan tinggi dapat berkontribusi dalam penyediaan tenaga ahli dan kajian teknis.
“Kami di PII Riau siap memberikan dukungan dari aspek keinsinyuran, memastikan bahwa pembangunan ini tidak hanya berjalan cepat tetapi juga berkualitas dan sesuai standar keselamatan dan keberlanjutan,” imbuhnya. (Rls)