Banjir Lumpuhkan Aktifitas Belajar di SMPN 5 Bathin Solapan

Kondisi banjir yang menyebabkan terputusnya akses menuju SMPN 5 Bathin Solapan di Desa Bumbung, Kabupaten Bengkalis, Rabu (12/10/2022). (Foto: Azura, S.Pd)

LAMANRIAU.COM, BATHIN SOLAPAN – Banjir kembali merendam jalan masuk menuju Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 di jalan Lintas Duri-Dumai, Desa Bumbung, Kecamatan Bathin Solapan, Bengkalis, Rabu 12 Oktober 2022 kemarin. Akibatnya sekitar 580 siswa dan guru gagal masuk ke sekolah karena akses masuk terputus.

Banjir setinggi pinggang orang dewasa menggenangi jalan dan beberapa rumah warga yang berada di sekitar jalan menuju sekolah.

“Ini kali ketiga banjir terjadi di tahun ini, sekitar dua minggu lalu tepatnya, 24 September banjir setinggi pinggang orang dewasa memutuskan jalan hingga masuk ke dalam rumah kami. Sekitar pukul 01.30 dini hari. Kami terpaksa mengungsi ke ruagan sekolah,” tutur, Sandy, salah satu guru yang juga menjadi korban banjir.

Akibat banjir ini akses masuk sekolah menjadi terputus dan akhirnya proses belajar mengajar terpaksa diliburkan. Meskipun sebagian guru dan siswa sudah tiba di persimpangan menuju sekolah, tetapi pihak sekolah melalui wakil kurikulumnya, Afrizal, S.Pd menyampaikan bahwa kegiatan belajar siswa dilakukan di rumah.

Menurut warga setempat, ada dua penyebab terjadinya banjir di sini. Sebab utama karena kecilnya pipa polongan air yang terdapat tepat di bawah jalan lintas Duri-Dumai.

Karena ukurannya yang terlalu kecil maka pipa saluran ini tidak cukup menampung aliran air yang datang sehingga meluap ke sekitar halaman rumah warga.

Penyebab selanjutnya selain karena hujan lebat yang terjadi di wilayah sekitar sini. Banjir besar ini juga terjadi karena adanya air kiriman dari wilayah kebun sawit warga yang tak jauh di belakang lingkungan sekolah. Air yang datang terlalu banyak tetapi saluran keluar tidak kuat menampung debit air, maka air meluap ke wilayah sekitar jalan masuk sekolah.

“Kami sudah sering mengadu kepada pihak pemerintah desa setempat, tapi sampai saat ini masih belum ada tindakan apapun. Rumah saya setiap kali hujan lebat pasti akan tergenang air separas lutut orang dewasa,” jelas Pak Daulay, salah satu korban banjir.

Kepala Desa Bumbung, Amiruddin, SH., MH dalam pertemuan dengan pihak sekolah pada kegiatan kerja sama Adiwiyata Sekolah beberapa waktu lalu, menyampaikan bahwa untuk mengganti polongan air itu bukan wewenang Pemerintah Desa. Sebab polongan itu letaknya tepat di jalan lintas provinsi, Bengkalis-Dumai. Namun mereka dari pihak Pemerintah Desa telah melakukan upaya untuk menyampaikan masalah ini ke pihak Pemerintah Kabupaten, bahkan ke Provinsi.

Sampai saat ini pihak sekolah dan Pemerintah Desa setempat, berharap kepada pihak yang berwenang agar segera mungkin menyelesaikan masalah ini.

Banjir bukan hanya merugikan warga setempat tetapi telah melumpuh proses belajar siswa SMPN 5 Bathin Solapan untuk beberapa waktu. ***

*) Tulisan ini dikirim oleh Azura, S.Pd, warga Desa Bumbung

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *