Tekno  

Kencan Online di Tengah Wabah Virus Corona

LAMANRIAU.COM, SAN FRANSISCO – Para pengguna aplikasi kencan online di AS merasa kebingungan bagaimana kelanjutan kehidupan percintaan mereka di tengah wabah virus corona, mulai apa yang bisa diobrolkan lewat aplikasi sampai apakah perlu bertemu langsung.

Mengutip CNET, seorang pengguna Tinder bernama Chloe McDonnell menilai topik tentang virus corona bukan pembuka obrolan yang menyenangkan, apalagi jika dijadikan candaan.

“Kalau saya ingin kenal seseorang, virus corona bukan obrolan yang saya inginkan,” kata dia.

Sementara seorang pengguna aplikasi kencan yang diidentifikasi bernama Meagan ingin bicara tentang corona, terutama tentang tempat-tempat yang dikunjungi dalam waktu dekat.

“Saya rasa ini adil, jujur, orang-orang tahu kalau saya bepergian. Mereka bisa memutuskan apakah ingin bertemu,” kata dia.

Beberapa negara di dunia memberlakukan ‘lockdown’, menutup tempat-tempat publik seperti sekolah, restoran, sampai destinasi wisata untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Warga diimbau tinggal di rumah dan menjauhi keramaian, bahkan beberapa menyarankan jarak aman jika harus bertemu dengan orang lain dan untuk sementara waktu tidak bersalaman.

Para pengguna aplikasi kencan ini juga merasa khawatir, apakah mereka bisa bergandengan tangan ketika bertemu teman kencan. Pikiran-pikiran itu membuat mereka ragu untuk bertemu langsung dengan teman kencan.

Aplikasi OKCupid mengadakan jajak pendapat, apakah para pengguna mau pergi kencan saat wabah seperti ini, 92 persen pengguna di AS mengatakan ‘ya’. Di Italia, hanya 45 persen pengguna yang mau pergi kencan, sedangkan di Korea Selatan 71 persen.

OKCupid mencatat ada kenaikan percakapan baru sebanyak 7 persen selama sepekan terakhir.

Pendiri aplikasi kencan Say Allo, Zackary Lewis, menyatakan ada kenaikan 350 persen penggunaan fitur kencan lewat video, terutama di kota-kota yang memiliki kasus virus corona di AS, seperti Denver, Los Angeles, dan New York.

Adapun platform kencan online JWed, untuk Yahudi dan ingin menikah, selangkah lebih maju menyikapi wabah corona, mereka mengadakan Virtual Dating Initiative, aksi kencan virtual, bulan ini.

Mereka menyiapkan pengatur jadwal untuk kencan lewat video. CEO JWed Ben Rabizadeh menyatakan mereka ingin meniru kencan di dunia nyata semirip mungkin karena orang-orang ragu untuk bertemu di saat seperti ini.

Beberapa orang tetap bertemu dengan teman kencan meski pun sedang wabah, seperti Liz, 29 tahun, yang tinggal di New York City. Dia mengaku persiapan kencannya termasuk mencuci tangan dan tidak menyentuh wajahnya sendiri.

Sementara William dari Atlanta bergurau bahwa dia mencari perempuan yang bekerja di lembaga kesehatan CDC di Atlanta, supaya mendapatkan pertolongan apabila sakit. (ILC)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *