Mitos Atau Nyata, Wanita Berbulu Lebat Tinggi Nafsu Sekssual

wanita berbulu

LAMANRIAU.COM – Wanita berbulu bisa menandakan suatu kondisi medis yang disebut hirsutisme. Hirsutisme sendiri merupakan salah satu gejala PCOS atau sindrom ovarium polikistik, yaitu suatu gangguan keseimbangan hormon wanita.

Menurut tulisan Hellosehat.com, hormon memegang peran penting dalam setiap fungsi tubuh, termasuk sistem reproduksi wanita. Peran hormon dalam proses reproduksi wanita meliputi menstruasi, hubungan seks, ovulasi, kehamilan, melahirkan, hingga menyusui.

Baca : Sepuluh Manfaat Hubungan Intim bagi Kesehatan Jiwa dan Raga

Melansir situs Reproductive Facts, PCOS membuat ovarium memproduksi androgen dalam jumlah berlebih dan menjadi penyebab paling umum wanita berbulu lebat hingga 10 persen. Kendati begitu, ada beberapa kondisi lain yang menyebabkan wanita berbulu lebat, antaranya:

Sindrom cushing

Sindrom cushing terjadi ketika tubuh Anda terpapar hormon kortisol tingkat tinggi. Paparan itu dapat berkembang dari kelenjar adrenal yang membuat terlalu banyak kortisol atau akibat minum obat, seperti prednison, dalam waktu lama.

Peningkatan hormon testosteron atau androgen

Kondisi bawaan ini ditandai dengan produksi hormon steroid yang tidak normal, termasuk kortisol dan androgen, oleh kelenjar adrenal.

Pengaruh obat-obatan

Beberapa obat dapat menyebabkan peningkatan pertumbuhan rambut, termasuk obat yang mengandung kortisol dan sejumlah alat kontrasepsi.

Adanya tumor

Meski jarang terjadi, tumor yang mensekresi androgen ovarium atau kelenjar adrenal juga dapat menyebabkan hirsutisme.

Menopause

Selama fase menopause, ovarium berhenti memproduksi hormon estrogen, tapi terus memproduksi androgen. Penurunan kadar estrogen akan membuat hormon androgen memiliki dampak yang lebih besar. Hal itu menyebabkan peningkatan jumlah rambut, terutama di wajah.

Pada beberapa kasus, wanita yang punya banyak bulu tidak diketahui penyebabnya. Sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter jika mengalami hal ini. Pasalnya, menunda pengobatan bisa berisiko menyebabkan masalah kesehatan wanita jangka panjang.

Apakah wanita berbulu lebat punya libido tinggi?

Hormon androgen pada wanita, seperti hormon testosteron, produksi secara alami pada kelenjar adrenal. Selain fungsi libido (gairah seksual) dan agresivitas, testosteron juga mempengaruhi pertumbuhan rambut halus kelamin, perkembangan otot, endapan lemak sekitar pinggang, dan fungsi otak.

Dalam penelitian terbaru menyebutkan bahwa testosteron pada pria sama sekali tidak berhubungan dengan libido atau gairah seks, bahkan pada yang sehat sekali pun.

Sementara itu, wanita sehat dengan testosteron tinggi akan memiliki minat yang lebih besar untuk masturbasi ketimbang ketika berhubungan seks dengan pasangannya. Ini artinya, wanita yang berbulu lebat akibat tingginya kadar testosteron mungkin saja memiliki gairah seksual yang lebih tinggi.

Apalagi, studi dalam jurnal Archives of Sexual Behavior juga menemukan fakta bahwa memberikan hormon testosteron tambahan pada wanita terkadang akan meningkatkan nafsu atau libidonya untuk sementara.

Akan tetapi, bila terlalu sering memberikan hormon tambahan, hal ini malah akan membuat wanita tersebut kehilangan gairah seksualnya. Meski demikian, studi-studi unik tentang hal ini tidak lantas bisa dijadikan landasan sains yang saklek. Ini berarti tidak semua wanita dengan banyak bulu sudah pasti akan memiliki nafsu seks yang tinggi. Terlebih, kebanyakan studi tentang hasrat dan hormon seksual menggunakan subjek binatang.

Studi-studi tersebut pun fokus pada orang-orang yang memiliki testosteron rendah atau tinggi secara abnormal dan sengaja datang ke rumah sakit untuk diobati. ***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews