Sembilan Masalah Jika Lama tak Berhubungan Intim

LAMANRIAU.COM – Berhubungan intim secara teratur akan memberikan manfaat untuk kesehatan. Sayangnya, ada beberapa pasangan yang harus berhenti berhubungan intim dulu karena alasan tertentu. Lalu, adakah efek samping jika lama tidak berhubungan intim?

Melansir The Trevor Project ditulis oleh Hellosehat.com, seseorang dengan orientasi aseksual memiliki sedikit minat untuk berhubungan seks, meski mereka tetap tertarik menjalin hubungan secara emosional.

Lantas, apa akibat atau efek samping yang akan terjadi pada tubuh jika lama tidak berhubungan intim? Berikut beberapa kemungkinannya.

1. Lebih rentan stres

Salah satu manfaat berhubungan intim, yaitu meredakan serta mengurangi risiko stres. Sebaliknya, lama tidak berhubungan intim justru bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap kondisi mental ini.

Penelitian yang diterbitkan jurnal Biological Psychology menemukan fakta bahwa orang yang tidak berhubungan intim lebih rentan mengalami stres ketimbang yang rutin melakukannya. Hal ini bisa terjadi karena tubuh melepaskan hormon endorfin dan oksitosin saat berhubungan intim yang membuat kita merasa, rileks, bahagia, dan nyaman.

2. Sistem kekebalan tubuh lemah

Orang yang melakukan hubungan intim satu atau dua kali seminggu memiliki lebih banyak immunoglobulin A (IgA) dalam air liurnya ketimbang yang jarang atau tidak pernah berhubungan. Itulah fakta yang ditemukan oleh para peneliti Wilkes-Barre University. IgA itu sendiri adalah antibodi yang dapat membantu mencegah penyakit.

Ini artinya, lama atau tidak pernah berhubungan intim sering dikaitkan dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah serta rentan terkena penyakit.

3. Terasa sakit saat berhubungan intim lagi

Efek samping lainnya yakni vagina mungkin terasa sakit saat berhubungan intim lagi setelah jangka waktu lama tidak melakukannya. Pasalnya, rutin melakukan hubungan intim dapat membantu membangun otot dasar panggul yang membantu mengurangi sakit ketika berhubungan badan.

Wanita juga sering kali kehilangan pelumas alami vagina setelah sekian lama tidak terangsang secara seksual. Pada kondisi ini, penggunaan pelumas miss V dapat membantu mengurangi rasa sakit.

4. Lebih berisiko terkena kanker prostat

Menurut sebuah penelitian pada jurnal European urology, pria yang rutin berhubungan seks dan berejakulasi (orgasme) dapat menurunkan risiko terkena kanker prostat hingga 20%. Hal ini dipercaya karena saat berejakulasi, tubuh ikut mengeluarkan zat-zat sisa yang bisa menjadi penyebab dari kanker prostat.

Maka dari itu, pria yang tidak rutin atau bahkan sudah lama tidak berhubungan intim justru lebih berisiko terkena jenis kanker ini.

5. Lebih berisiko mengalami masalah jantung

Manfaat berhubungan intim untuk kesehatan jantung mungkin sudah sering didengar. Faktanya, seseorang yang rutin berhubungan intim lebih rendah risikonya untuk terkena masalah jantung pada kemudian hari.

Fakta ini bisa terjadi karena berhubungan intim dianggap sebagai salah satu bentuk latihan yang dapat memperkuat jantung, menurunkan tekanan darah, serta meredakan stres. Jadi, risiko masalah jantung bisa menjadi salah satu efek samping yang mungkin terjadi bila sudah lama tidak berhubungan intim.

6. Kehilangan gairah seksual

Ketika melakukan hubungan intim, tubuh akan memproduksi hormon endorfin yang membuat kita menginginkan dan merasakan kenikmatan berhubungan badan dengan pasangan. Namun, jika stres atau punya masalah dengan pasangan, cenderung enggan untuk berhubungan intim sehingga wajar jika gairah seksual menurun atau hilang.

Tenang, gairah seksual yang hilang bisa dikembalikan dengan menghabiskan waktu berkualitas bersama pasangan, berolahraga untuk membangkitkan libido, atau mengonsumsi makanan pembangkit gairah seksual.

7. Memengaruhi hubungan dengan pasangan

Hubungan intim melibatkan rasa percaya serta kedekatan antara satu sama lain dengan pasangan. Bahkan, hubungan intim juga disebut sebagai salah satu cara untuk tetap menjaga keintiman serta keromantisan dengan pasangan.

Akibat dari tanpa atau lama tidak berhubungan intim bisa membuat kehilangan kesempatan untuk menjaga keromantisan serta membangun kepercayaan dengan pasangan.

8. Atrofi vagina

Berhubungan intim bisa meningkatkan aliran darah dan membuat jaringan vagina lebih elastis. Sebaliknya, tidak ada aktivitas seksual membuat vagina menipis, mongering dan membengkak. Kondisi ini disebut dengan vagina atrofi yang umum terjadi setelah wanita menopause akibat kurangnya kadar hormon estrogen.

Kekeringan vagina dapat menjadi masalah yang perlu ditangani. Ini akan membuat penetrasi menjadi tidak nyaman dan lebih sakit.

9. Lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi

Sebuah penelitian pada The American Journal of Medicine menemukan fakta bahwa berhubungan intim lebih sering dapat membantu mencegah perkembangan disfungsi ereksi. Risiko disfungsi ereksi pun berbanding terbalik dengan frekuensi berhubungan intim.

Artinya, berkebalikan dengan fakta di atas, akibat dari pria yang jarang, lama, atau tidak berhubungan intim, yaitu lebih berisiko mengalami disfungsi ereksi. ***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews