Kajian  

Cerita di Balik Prestasi Abdul Azis, Qari Muda Asal Inhil

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Abdul Azis, qari muda asal Pulau Kijang, Indragiri Hilir (Inhil) yang meraih juara 1 pada pelaksanaan Musabaqah Tillawatil Qur’an (MTQ) ke-38 tingkat Provinsi Riau di Kabupaten Kampar, ternyata memiliki bakat menjadi pembaca Al-Qur’an sejak ia masih duduk di kelas 6 sekolah dasar.

Azis mengaku, semua orang tua pasti menginginkan anaknya untuk bisa membaca Al-Qur’an. Namun sebelum ia masuk sekolah dasar, ia merasa begitu malas saat disuruh orang tuanya mengaji. “Jadi ceritanya saat pergi ngaji, saya dari rumah udah bawa mainan, tujuannya disana justru bermain bukan mengaji” ujar Azis saat diwawancarai Minggu, (22/12/19).

Selanjutnya, kesungguhan Azis untuk mendalami seni baca Al-Qur’an, baru terlihat setelah ia mengikuti perlombaan MTQ pertamanya di Sungai Piring yang mendapat juara harapan 3. Bakat qarinya semakin terasah dan mencuat manakala ia mulai fokus selama 1 tahun belajar tilawah, lagu, dan tajwid bersama Ayahnya yang merupakan seorang qari. Tak hanya itu, ia juga mulai belajar menghafal al-Qur’an.

Berbagai lomba tilawah dan tahfiz ia ikuti. Bakat dan kegigihannya berbuah pengalaman dan tentunya mengesankan. Ia pun mendapat juara 1 Qari tingkat Kabupaten di Kempas Jaya, harapan 1 Qari tingkat provinsi di Rokan Hilir, juara 1 tahfiz satu juz tingkat Kabupaten di Mandah, juara 1 Qari tingkat provinsi di Kuansing, harapan 1 tahfiz satu jus tingkat Nasional di Kalimantan Selatan, juara 1 tahfiz lima juz tingkat kota Pekanbaru, juara 2 tahfiz lima juz tingkat provinsi di Rokan Hulu, harapan 3 tahfiz lima juz tingkat Nasional di Batam, Juara 2 Qari tingkat Kabupaten di Pulau Kijang, Juara 1 Qari tingkat Kabupaten di Tembilahan, dan Juara 1 Qari tingkat Provinsi di Kampar.

Azis yang saat ini berkuliah di UIN Suska Riau, semasa pendidikannya selalu mendapat beasiswa. “Saya tak mau memberatkan orang tua, apa yang saya punya itulah yang saya manfaatkan” pungkas pria berusia 24 tahun ini. Ia juga terbiasa hidup mandiri, setelah lulus SMP ia melanjutkan studinya di Pondok Pesantren Dar El Hikmah Pekanbaru. Pada saat kuliah, Azis pun memilih tinggal di Mesjid menjadi seorang gharim dan mengajar ngaji.

Bagi Azis, mempelajari Al-Qur’an membuat hati semakin tenang dan akan mengasah diri kita untuk menjadi lebih baik. Azis menuturkan 4 kiat untuk menjadi seorang Qari, yaitu adanya kemauan, bakat, ketekunan, dan kesungguhan. Tantangan ketika tidak bisa menampilkan  yang terbaik itu harus dijadikan motivasi. “Tak semua yang kita inginkan akan terwujud dan tak semua yang kita takutkan akan terjadi” tegasnya.

Azis berharap, sebagai generasi muda teruslah belajar sesuai dengan keahlian dan keinginan kita. Yang terpenting sesuai dengan ajaran agama dan tidak melampaui batasan yang ada.(JS)**

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *