Masjid Raya Kajai Ambruk, 6 Warga Dilaporkan Meninggal Dunia

LAMANRIAU.COM, PASAMAN – Dahsyatnya gempa 6,2 magnitudo yang berpusat di wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat Jumat 25 Februari 2022 pagi, menyebabkan sejumlah bangunan rusak berat. Satu bangunan masjid raya ambruk, enam orang warga dilaporkan meninggal dunia.

Gempa tersebut menimbulkan kerusakan yang serius pada bangunan di Pasaman Barat. Rumah, rumah sakit, sekolah dan pesantren rusak ringan dan roboh.

Dari video yang beredar, warga yang tengah melakukan aktivitas jual beli di pasar nampak panik. Warga terlihat menangis dan saling berpengangan. Beberapa lainnya kemudian perpegangan pada sebuah meja dan terus melantunkan doa.

Allahuakbar allahuakbar,” terdengar teriakan perekam video yang merupakan seorang ibu-ibu.

Di sisi lain, warga yang berada sekitar Puskesmas Padang Tujuah berhamburan keluar ruangan karena panik. Seorang warga mengaku takut apabila bangunan runtuh saat gempa.

Gempa yang terjadi pada Jumat ini pun mengakibatkan Masjid Raya Kajai ambruk. Bangunan sekitar masjid pun juga rata dengan tanah.

Menurut laporan sementara 6 warga meninggal termasuk 2 anak-anak, 20 luka-luka. Kondisi ruang pertemuan Balerong di kediaman Bupati Pasaman Barat juga mengalami kerusakan akibat gempa.

Tim penyelamat telah dikerahkan dan warga diminta waspada karena masih ada potensi gempa susulan. menurut laporan dari BBC News Indonesia, jumlah korban bertambah lagi menjadi 6 orang. Empat orang di Kabupaten Pasaman Barat dan 2 di Kabupaten Pasaman, berdasarkan data dari BPBD setempat. Dua korban jiwa di Pasaman adalah anak-anak berusia 4-6 tahun.

Kepala BNPB juga mengungkapkan gedung 1 SDN rusak berat, 1 bank nagari rusak sedang, 1 balairung rusak sedang, dan aula kantor bupati Pasaman Barat rusak sedang.

Dia juga mengungkapkan tim reaksi cepat BNPB sudah dikerahkan ke lokasi.

Kepala BMKG, Dwikorina Karnawati, mengungkapkan bahwa gempa bermagnitudo 6,1 (sebelumnya disebut 6,2) terjadi pada pukul 08.39 WIB tepatnya di darat pada jarak 17 km Timur Laut Pasaman Barat dengan keadalaman 10 km.

Gempa 6,1 ini disertai sedikitnya 15 gempa susulan. BMKG mengungkapkan masih ada gempa susulan selama 1-2 hari ke depan walau bermagnitudo rendah.

Maka Dwikorita mengimbau penduduk untuk waspada. “Warga dengan rumah yang rusak atau sudah miring agar segera menjauh. Begitu pula dengan yang tinggal di tebing untuk juga menjauh karena gempa susulan bisa berpotensi longsor.

Pascagempa, personel BPBD Pasaman Barat segera melakukan pemantauan dampak gempa. Kekuatan guncangan yang sama juga dirasakan warga di Kabupaten Pasaman. Guncangan kuat mengakibatkan masyarakat panik dan keluar rumah. ***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *