Jamaah haji Indonesia mulai dipulangkan ke tanah air.
LAMANRIAU.COM, MAKKAH – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mulai memulangkan jamaah haji ke Indonesia pada Senin 27 Agustus 2018. Sekira 450 jamaah dari Kloter 13 Embarkasi Palembang yang bakal diberangkatkan pertama kalinya ke Tanah Air.
Permasalahan yang kerap dialami jamaah saat kepulangan yakni banyak yang ketahuan membawa air zamzam dan barang melebihi ketentuan otoritas bandara.
Mengantisipasi hal itu, Daerah Kerja (Daker) Makkah mulai melakukan pemeriksaan koper dan tas jamaah sebelum pemberangkatan pada Sabtu 25 Agustus 2018 malam. Hasilnya, ditemukan sejumlah jamaah ketahuan membawa air zamzam dibalut dalam kemasan rapi, bertujuan mengelabui petugas bandara.
“Tadi kami temukan beberapa jamaah yang membungkus rapi air zamzam dalam kemasan yang dibalut kain ihram, nyaris tidak terlihat. Tapi setelah kami cek isinya, ternyata air zamzam dalam kemasan botol,” ujar Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi Subhan Chalid, di Makkah, Sabtu 25 Agustus 2018 malam.
Dikatakan Subhan, hal itu justru akan menimbulkan kecurigaan pihak otoritas bandara. Akhirnya mereka harus merelakan isi tasnya dibongkar pasang dan air zamzam tidak bisa dibawa ke Indonesia. Begitupun barang yang melebihi ketentuan dari timbangan.
Menindaklanjuti hal tersebut, Subhan mengimbau kepada jamaah haji agar mengikuti ketentuan otoritas maskapai, apa-apa saja yang boleh dan tidak untuk dibawa ke Tanah Air.
Subhan mencontohkan, hindari bawa barang yang melebihi bobot 32 kilogram, tas tenteng (kabin) tidak melebih 7 kg, hindari juga membawa zat-zat berbahaya, memasukkan air zamzam dan parfum melebihi 100 mili, serta dilarang membawa senjata tajam.
Alasannya, jelas dia, ketika terkena sweeping otoritas bandara, barang yang sudah dibeli melebihi timbangan akan ditahan dan tidak bisa dibawa pulang.
“Apabila ingin membawa barang berlebih, kami sarankan melalui kargo. Lebih aman dan Insya Allah sampai di rumah masing-masing,” ujar Subhan.
Sedangkan untuk air zamzam, sudah disiapkan pihak maskapai, masing-masing jamaah dapat jatah 5 liter, setibanya di Tanah Air akan dibagikan.
“Air zamzam itu diberikan di embarkasi masing-masing, jadi jangan khawatir,” pungkasnya.
Jamaah Haji Riau
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Ahmad Supardi Hasibuab, mengatakan jadwal kepulangan jamaah haji Riau akan dimulai pada 29 Agustus 2018 atau tepatnya Rabu besok.
“Sekarang ini sudah persiapan mau kembali lagi ke tanah air, karena rangkaian Ibadah haji sudah dijalankan semuanya, kloter pertama akan tiba di tanah air 29 Agustus, ” ujar Ahmad Supardi.
Adapun gelombang pertama yang akan mendarat di Embarkasi Haji Batam adalah sebanyak 441 orang JCH asal Kota Pekanbaru. Disusul jamaah asal Inhil sebanyak 442 orang pada 30 Agustus 2018 dan Bengkalis 232 serta Inhu sebanyak 210 JCH pada 31 Agustus 2018.
Selanjutnya pada 2 September 2018 akan mendarat JCH asal Kampar sebanyak 442 orang, dan besoknya 3 September menyusul Jamaah Haji asal Kota Pekanbaru sebahyak 45 orang yang bergabung dalam satu Kloter dengan jamaah asal Kampar sebanyak 398 orang.
Pada 5 September 2018 kembali 443 JCH asal Kota Pekanbaru dan pada 6 September 2018 mendarat jamaah asal Bengkalis 196 orang, Inhu 120 orang dan Inhil 126 orang.
Pada 7 September akan mendarat dua kloter asal Riau, dimana kelompok pertama gabungan Jamaah asal Inhil 73 orang, Kota Dumai 173 orang dan Kuansing 195 orang. Sedangkan pada kelompok kedua gabungan jamaah asal Siak 218 orang dan Rohil 223 orang.
Kemudian pada Gelombang II jamaah asal Riau akan kembali ke tanah air pada 14 September gabungan jamaah asal Kota Pekanbaru, Kota Dumai dan Siak. Selanjutnya pada 15 September 2018 giliran Jamaah asal Pelalawan dan Kepulauan Meranti yang mendarat.
Pada 16 September 2018 jamaah asal Kampar 18 orang, Rohul 399 orang, Pelalawan 25 orang dan Kepulauan Meranti 79 orang. Terakhir pada 24 September gabungan jamaah asal Kota Pekanbaru 8 orang, Kota Dumai 2 orang dan Kuansing 2 orang. (okz/trn)
