Mode  

Tips Perawatan Busana Muslim agar Tetap Awet dan Bagus

Sejumlah peragawati memamerkan busana muslim/NET

LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Sebagian besar muslimah sudah menjadikan hijab sebagai pilihan gaya berpakaian. Sebenarnya pemahaman hijab tak sebatas kerudung yang menutup rambut, tapi seluruh pakaian yang dikenakan.

Mengenakan hijab yang kusut, kusam, bau tidak sedap dan apek tentu mengurangi kesempurnaan penampilan serta citra diri pemakainya.

Agar pengguna busana muslim tampil sempurna di setiap kesempatan, maka penting untuk memperhatikan beberapa hal.

Dimulai dari pemilihan kain atau bahan, memadupadankan warna dan corak, hingga perawatan hijab dan pakaian agar senantiasa wangi, lembut, dan warna tidak kusam atau pudar.

Desainer produk tekstil dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Nurul Akriliyati dalam keterangan tertulisnya kepada Beritasatu.com, Minggu (12/4/220)  menjelaskan, ada banyak pilihan bahan atau kain untuk baju muslim. Bahan sifon sekarang menjadi pilihan yang cukup lazim digunakan hijaber.

Kain sifon dibuat dari benang tipis, ditenun polos tanpa motif pada tenunannya, dan ditenun renggang. Tenunan seperti ini membuat kain menjadi tipis, ringan, tembus cahaya, halus dan lembut. Sifat kainnya ringan, lembut, dan udara mudah bertukar, sehingga pemakainya dibuat nyaman serta jatuhnya pun bagus.

Ada juga bahan satin, sebagai pilihan lainnya untuk dijadikan pakaian muslim. Berbeda dengan kain sifon, kain satin ditenun dengan cara tertentu yaitu tenun satin, menghasilkan bagian luar kain terlihat berkilau, sementara bagian dalamnya tidak.

Kain satin juga memiliki karakter kain yang halus dan lembut, dan jatuhan yang indah, sehingga sering dipakai untuk keperluan baju muslim dan kerudung untuk pesta.

Pakaian muslim yang dibuat menggunakan kain sifon atau kain satin biasanya dipakai pada acara formal, karena mudah dikreasikan berbagai gaya, baik yang polos maupun yang memiliki motif.

“Jika memilih baju muslim beserta hijab dari kain jenis sifon maupun satin, maka yang harus diperhatikan adalah dari serat apa dia terbuat? Jika dari serat alam seperti katun, rayon, dan sutra, maka hijab akan nyaman digunakan, karena menyerap air atau keringat. Jika kain sifon atau satin dari serat sintetis seperti nilon dan poliester, akan kurang nyaman digunakan pada cuaca panas. Sayangnya, serat alam (katun, rayon, dan sutra) cepat sekali kusam jika sering digunakan,” ujar perempuan yang memiliki pengalaman mengajar di beberapa sekolah mode ternama ini.

Nurul menambahkan, baju muslim dari kedua jenis kain ini memerlukan perawatan sendiri agar warna tetap bagus, tidak cepat kusam, benang tidak ketarik, sehingga kain tidak rusak. Jika memiliki mesin cuci dengan pengaturan hand wash atau seperti mencuci dengan tangan, maka kedua jenis kain ini bisa dicuci pada pengaturan tersebut.

“Khusus untuk hijab alangkah lebih baik, jika dimasukkan terlebih dahulu ke dalam kantung cuci. Sedangkan baju muslimah berbahan lembut sebaiknya dicuci tangan, tanpa menggosoknya terlalu keras, dan tidak pula mengeringkan kainnya dengan kasar, lalu diangin-anginkan tanpa langsung terkena sinar matahari. Jangan lupa, bagian luar kain harus diletakkan di dalam sebelum diangin-anginkan untuk menjaga warnanya,” jelasnya.

Sebagai penunjang perawatan baju muslimah secara khusus, Nurul menyarankan menggunakan sabun cuci yang lembut, dan ditambahkan pelembut dan pewangi untuk hijab dan pakaian.

“Inti perawatan baju muslimah adalah mengenali bahannya terlebih dahulu, karena masing-masing kain memiliki karakter berbeda. Minimal mengenali dulu apakah bahannya menyerap keringat atau tidak,” jelas Nurul. Jika tidak mengenal jenis kain, bisa dicek melalui label yang tertera pada kerudung. Biasanya disana terdapat aturan mencuci dan mengeringkannya.

Hijaber Mega Iskanti memiliki trik sendiri dalam merawat baju-baju muslim dan koleksi hijabnya. Sebagai influencer dan kini menggeluti merek baju muslim sendiri, ia mengaku bahwa merawat baju muslim, itu susah-susah gampang. Bahkan meskipun saat membeli sudah tercantum bagaimana cara pencucian yang baik.

Mega meyakini bahwa baju muslim berbahan khusus, seperti sutra, sifon, atau satin, itu memang paling baik dicuci menggunakan tangan, dikuceknya pelan dengan menggunakan fabric care yang sesuai. Dengan begitu serat kainnya tetap bagus dan terawat hingga waktu yang lama.

Dulu, saat pertama memutuskan menggunakan baju muslim dan berhijab, Mega pun mengaku kerap mengalami kendala. “Sering banget salah pilih bahan yang ternyata cepet kusut, bahkan yang enggak nyerap keringat. Ini bikin aku enggak nyaman saat memakainya” ujar perempuan asal Bandung ini.

Namun seiring pemahamannya tentang baju muslimah, ia semakin belajar dan paham memilih bahan yang bagus. Terlebih saat ia menjadi seorang model dan pemilik merek hijab, yang harus belajar cara memilih bahan yang nyaman dan perawatannya.

Meskipun sudah menggunakan sabun cuci yang lembut, kadang tidak cukup. “Makanya saat tahu Wings Care akan meluncurkan produk fabric care yang bisa membuat perawatan hijab lebih mudah, jelas akan membantu banget. Jadi kalau memang ada pelembut dan pewangi yang bisa merawat baju muslim dan hijab, I will go for it,” ujar Mega.

Mega meyakini dengan baju muslim dan hijab yang cantik, lembut, wangi tanpa bau apek, dan tidak kusam, akan semakin meningkatkan kepercayaan diri.

“Kalau dari aku pribadi tampil cantik itu dimulai dari nyaman dan percaya diri. Mau baju muslim dan berhijab gaya apapun selama kita merasa nyaman dan percaya diri saat menggunakannya, pasti kita akan terlihat cantik,” pungkasnya. (BSC)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *