Puisi-puisi Karya Rudi Santoso

Sekuntum Mawar

Tubuhku mengalir puisi
Harum tanah mengharumi kata-katanya
Sebagai lelaki yang mencitaimu dengan sepenuh hati
Kau imaji dikala sunyi, sepi
Kata yang kerap kutelanjangi
Penyair tidak pernah takut dengan sunyi dan sepi
Seperti nabi memerangi orang-orang kafir
Bahkan diriku tak tak menakutinya , sayang
Sebab disana aku mencium aroma mawar
Yang kuyakini itu adalah harummu
Yang kerap menepis bayang-bayang semu

Yogyakarta

Di Tepi Sungai

Alunan lagu air memuncrat ke jantung
Bayang-bayang tubuhku di air
Mebntuk rupa yang bringas
Bahkan kau akan ketakutan jika melihatnya
Di tepi sungai aku melukis wajahmu pada basah tanah
Hilang dalam gelombang, bersemi di hati

Yogyakarta

Kata Dalam Sajak

Aku tulis sajak
Dimana kata-katanya kuambil dari hatimu
Bersembunyi dalam sepi
Aku baca dengan segenap rindu
Berbahagia diantara ramai kota
Bersedih diantara dingin beserta gelisahnya

Yogyakarta

Wanita Puisi

Bila mana kutulis sajak
Aku kebingungan
Aku menulis puisi atau menulis tentang dirimu
Sedangkan kau puisi
Kau bergemuruh bagaikan suaru ombak yang datang dengan ganas
Seperti persaanku yang tak lama bertemu denganmu
Gelisahm ketakutan menulis sajak
Apakah hujan itu dirimu berserta dinginnya?
Kau kah pantai dengan warna biru itu?
Ah tidak! Kau adalah puisi
Yang menyimpan keindahan di setiap katanya

Yogyakarta

Membaca Rindu Dalam Puisi

Aku lelaki yang tak bisa lepas dari bayanganmu, sayang
Menulis puisi dan membacanya adalah caraku membaca rindu
Aku rangkai kata untukmu menjadi puisi
Walaupun kau sendiri adalah puisi
Yang mendatangkan kebaikan banyak orang
Yang menakuti syetan
Untuk mengajak ke tempat-tempat yang gelap
Sayang, jika kelak aku tiada dan kau masih dengan

Yogyakarta

———————————

Rudi Santoso, lahir di Sumenep Madura. Menamatkam Pendidikan Serjana Sosiologi S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Alumni Pondok Pesantren Banyuanyar, Pamekasan, Madura. Beberapa puisinya telah tersiar di berbagai media cetak lokal dan nasional. Nominasi 30 besar Lomba Cipta Puisi Tingkat Asia Tenggara UNS 2017. Buku puisi tuggalnya “Kecamuk Kota” Halaman Indonesia. Kontak : 0852-3147-6504 Email : [email protected]

Baca : Puisi-puisi Karya Mawahdatul Fitriyana

*** Laman Puisi terbit setiap hari Minggu. Secara bergantian menaikkan puisi terjemahan, puisi kontemporer nusantara, puisi klasik, dan kembali ke puisi kontemporer dunia Melayu. Silakan mengirim puisi pribadi, serta puisi terjemahan dan klasik dengan menuliskan sumbernya ke email: [email protected] [redaksi]

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *