Kabut Asap di Pekanbaru Diperparah Kiriman dari Jambi dan Sumsel

Kabut asap di kota Pekanbaru beberapa waktu lalu cukup mengganggu para pengendara/Net

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Riau menyelimuti udara Kota Pekanbaru. Selain membuat jarak pandang menjadi berkurang, kabut asap juga membuat mata menjadi perih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, Selasa (20/8/2019) membenarkan kabut asap yang menyelimuti udara kota Pekanbaru, ibu kota provinsi Riau adalah kabut asap dari kebakaran lahan.

Edwar mengungkapkan, kabut asap yang melanda kota Pekanbaru sejak beberapa hari belakangan ini merupakan asap dari kebakaran lahan yang terjadi di sejumlah wilayah di Riau, khususnya di wilayah selatan. Seperti Pelalawan, Inhu dan Inhil.

Tidak hanya itu, kabut asap di Kota Pekanbaru semakin terasa pekat akibat diperparah dengan adanya asap kiriman dari provinsi tetangga.

“Iya, asap kiriman dari Sumsel dan Jambi sudah mulai masuk ke Riau. Ditambah asap dari Inhil dan Pelalawan,” kata Edwar.

Hingga saat ini karhutla di Riau terus meluas. Terhitung sejak 1 Januari 2019 hingga Selasa (20/8/2019), total luas lahan sudah mencapai 5.345 hektare. Terluas adalah kabupaten Bengkalis yang mencapai 1.578 hekater, disusul Rohil seluas 1.099 hektare.

Kemudian Inhil 729 hektare, Siak 685 hektare, Dumai 315 hektare, Meranti 269 hektare, Pelalawan 244 hektare, Kampar 151 hektare, Inhu 150 hektare, Rohul 8 hektare dan terakhir Kuansing 5 hektare.

“Ada beberapa lokasi kebakaran lahannya yang terus bertambah. Petugas masih melakukan upaya pemadaman titik api dan pendinginan titik asap,” kata Edwar Sanger. (*)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *