Memohon Jalan Kebenaran agar Hidup Terasa Ringan

LAMANRIAU.COM – Hidayah merupakan hal yang sulit sekali didapatkan oleh setiap orang. Sebab, hanya orang-orang tertentu yang menjadi pilihan Allah Ta’ala yang memperolehnya. Dan, sungguh beruntung orang yang memperoleh hidayah tersebut.

Hidupnya telah berada dalam jalan kebenaran. Sehingga, ia akan lebih ringan dalam memilih jalan menuju kebaikan dunia akhirat.

Tahukah Anda, bahwa hidayah itu ada dua macam? Apa sajakah itu?

1. Hidayah secara global, yaitu hidayah iman dan Islam. Hidayah tersebut hanya diberikan kepada orang mukmin.

2. Hidayah secara terperinci, yaitu hidayah dari Allah untuk mengetahui secara detil bagian-bagian iman dan Islam, serta pertolongan-Nya untuk melaksanakan hal tersebut. Yang demikian ini dibutuhkan oleh setiap muslim, baik di waktu siang maupun malam.

Karena itulah, Allah Ta’ala memerintahkan hamba-hamba-Nya agar membaca dalam setiap rakaat salat mereka firman Allah, “Tunjukilah kami jalan yang lurus,” (QS. Al-Fatihah: 6).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga mengucapkan dalam doanya yang beliau gunakan untuk mengawali salat malam,

“Tunjukilah aku dengan seizin-Mu pada kebenaran dalam perkara yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya, Engkau menunjukkan jalan yang lurus kepada orang-orang yang Engkau kehendaki,” (HR. Muslim).

Beliau juga mewasiatkan kepada Muadz bin Jabal agar membaca setiap selesai salat,

“Ya Allah tolonglah aku agar senantiasa mengingat-Mu, mensyukuri-Mu dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya,” (HR. Abu Dawud, An-Nasai dan dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih Abu Dawud).

Di antara doa Rasulullah ketika mengawali salat malam,

“Ya Allah, tunjukilah aku pada akhlak yang baik, karena tidak ada yang bisa menunjukkannya selain Engkau. Ya Allah, jauhkanlah aku dari akhlak yang buruk, karena tidak ada yang mampu menjauhkannya dariku selain Engkau,” (HR. Muslim).

Rasulullah memerintahkan Ali bin Abi Thalib agar meminta kepada Allah hidayah dan kelurusan, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk dan kelurusan (hidup),” (HR. Muslim).

Beliau mengajarkan kepada Hasan bin Ali agar mengucapkan dalam qunut witir, “Ya Allah, berilah aku hidayah sebagaimana Engkau memberikan hidayah kepada orang yang Engkau tunjuki,” (HR. Ashabus Sunan, dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Irwaul Ghalil [2/172], Shahih Sunan Tirmidzi [1/144] dan Shahih Ibnu Majah [1/194]).

[Doa, Dzikir dan Ruqyah dari Al-Quran dan As-Sunnah/DR. Said bin Ali bin Al-Qathani]

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *