Hati Manusia Kini Mengarah kepada Islam

Ilustrasi/NET

LAMANRIAU.COM – Bumi semakin tua, dunia pun semakin renta. Banjir darah dimana-mana, air mata pun mengalir menyertainya. Hidup semakin susah, ketenangan pun semakin langka.

Dunia hari ini merindukan kedamaian, ketentraman dan keadilan. Rasa aman menjadi barang langka sementara hati manusia semakin kaku saja.

Semua hati kini sedang mencari. Menanti keajaiban yang datang dan merubah keadaan. Menghapus semua bentuk kezaliman dan menciptakan dunia yang aman. Tapi akankah keajaiban itu kan datang?

Manusia berebut menciptakan sistem yang tepat untuk kehidupan mereka, namun satu per satu gugur dan menghasilkan kerusakan belaka. Manusia begitu sombong dengan kepintaran mereka hingga menyingkirkan sistem Tuhan yang Maha Mengetahui segalanya.

Ya, keajaiban yang dinanti itu sebenarnya telah turun 14 abad yang lalu. Kado agung dari langit yang menjamin ketentraman dan ketenangan hidup manusia. Kado itu bernama Islam yang dibawa oleh Baginda Muhammad saw.

Alam sudah lelah dengan semua teori yang ada, kini hati manusia sedang mengarah kepada Islam yang mulia. Kenapa harus Islam? Karena ketentraman dunia ini tidak akan terwujud tanpa berjalannya sistem Islam di muka bumi ini.

Kenapa harus Islam? Karena fitrah manusia sangat membutuhkannya. Bukankah keilmuan dan teknologi mengalami kemajuan yang begitu pesat tapi ketenangan hidup semakin sulit dicari?

Jika kita memberi berlian kepada bayi yang menangis, barang berharga itu tak akan menghentikan tangisannya karena bayi membutuhkan susu, bukan berlian. Dan kini manusia membutuhkan kedamaian dan ketentraman, sementara obat dari semua ini hanyalah Islam.

Islam adalah nikmat terbesar bagi umat manusia, tapi banyak orang yang menyia-nyiakannya. Islam datang untuk menabur rahmat dan kasih sayang bagi alam semesta.

“Dan Kami tidak Mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS.Al-Anbiya: 107)

Jika ada kelompok yang menampilkan kekerasan dan antikasih sayang, maka jelas mereka tidak menggunakan konsep Islam yang sebenarnya. Karena Alquran pun penuh dengan rahmat, bukankah Allah Mengawalinya dengan Nama-Nya yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang? Lantas Islam apa yang mengajarkan kekerasan?

Islam adalah agama cinta

“Dan Dia (Allah) yang Mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah Mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS.Al-Anfal 63)

Allahlah yang mempersatukan hati kaum Muslimin dan memenuhinya dengan cinta. Imam Jafar As-Shodiq, guru dari Imam Mazhab Maliki dan Hanafi pernah berkata, “Bukankah agama ini hanyalah cinta?” Sehingga, jika ada orang meneriakkan Islam tanpa cinta maka sungguh ia telah jauh dari hakikat Islam yang sebenarnya.

Islam adalah agama kedamaian. “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan.” (QS.Al-Baqarah 208)

Apa yang dimaksud orang Islam (Muslim) menurut Rasulullah saw? Seorang Muslim adalah pribadi yang orang lain aman dari gangguan lisan dan tangannya. Jika setiap orang mencegah dirinya untuk mengganggu orang lain, maka kedamaian akan terwujud di muka bumi ini.

Islam adalah agama yang terbuka kepada seluruh manusia.

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah Menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami Jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.” (QS.Al-Hujurat: 13)

Islam tidak mengajarkan eksklusivitas. Agama ini tidak mengajak pengikutnya untuk hidup sendiri dengan kelompoknya. Islam mengajarkan untuk saling membuka diri, berkenalan dan hidup bersama sesuai dengan pilihan hidupnya masing-masing.Coba bayangkan, dengan konsep yang telah kita lihat dari ayat-ayat ini, tidakkah kedamaian akan terwujud jika sistem Islam dijalankan di bumi ini?

Mau atau tidak, masyarakat dunia sedang mengarah kepada Islam karena mereka merindukan kedamaian dan ketentraman. Islam bukanlah aturan buatan manusia yang penuh dengan kekurangan. Islam adalah sistem suci yang turun langsung dari Sang Pencipta, yang paling mengetahui apa yang dibutuhkan hamba-Nya.

Karena itulah musuh-musuh Allah tidak pernah berhenti menghadang kemajuan Islam. Karena mereka tau bahwa agama inilah yang terbaik untuk kehidupan manusia. Mereka benar-benar memahami bahwa hanya sistem Islam yang paling tepat untuk kedamaian dan kesejahteraan mereka.

Namun musuh Allah tak akan membiarkan Islam bangkit dan menguasai dunia, karena Islam tidak memberikan tempat bagi orang-orang keji seperti mereka.

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu, kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Ke dalam neraka Jahannamlah orang-orang kafir itu akan dikumpulkan” (QS.Al-Anfal:36)

Kita sebagai pengikut Rasulullah saw punya tanggung jawab yang besar kepada Islam. Musuh tak akan pernah berhenti menghadang kemajuan Islam di muka bumi, kita pun sebagai muslimin punya tanggung jawab untuk menjaga keutuhannya. (*)

[khazanahalquran]

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *