Hukrim  

Teroris Poso yang Tembak Polisi Ingin Rebut Senjata

Ilustrasi Densus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penangkapan terduga teroris. (Foto: ANTARA)

LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Terduga teroris Jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang turun gunung punya tujuan lain selain menyerang polisi di Bank Syariah Mandiri Jalan Pulau Irian Jaya, Poso, Rabu (15/4/2020).

Menurut Kapolres Poso AKBP Darmo saat dihubungi Beritasatu.com Jumat (17/4/2020), Ali alias Darwin Gobel dan Muis Fahron alias Abdullah menyerang polisi untuk merebut senjata.

“Mereka mencari senjata memanfaatkan momen ini (pandemi Covid-19),” kata Darmo.

Untuk itu body system akan diterapkan polisi. Sistem ini adalah satu anggota dilapis anggota yang lain.

Kesiapan Ali dan Muis untuk merebut senjata memamg tampak dari persenjataan yang dibawa oleh kedua buron ini. Tak hanya membekali diri dengan senjata api—yang sempat gagal meledak—tapi mereka juga membawa bom rakitan.

Seperti diberitakan mereka berdua ditembak mati oleh personel Polres Poso dan Kodim 1307 Poso di Jalan Lingkar Moengko, Kelurahan Moengko, Kecamatan Poso Kota Utara, Kabupaten Poso sesaat setelah menyerang polisi dan kabur.

Pelaku berniat menyerang polisi yang mengenakan seragam dibanding merampok bank. Sebab salah satu polisi yang disasar itu baru saja tiba di halaman bank dengan mengendarai motor. Ternyata korban diikuntit pelaku.

Dengan tewasnya Darwin dan Muis, maka DPO MIT Poso tinggal 15-an orang termasuk pimpinannya Ali Kalora. Satu orang DPO lainnya bernama Udin menyerahkan diri pada Februari 2020 lalu.

Bukan kali ini saja MIT menyasar polisi di bank. Pada 25 Mei 2011, mereka melakukan penyerangan dan perampokan bersenjata di BCA Palu yang menewaskan dua anggota Polri dan seorang lagi luka berat. (*)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *