Ekspor Cangkang Sawit Riau Mulai Bergairah

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Di tengah pandemi Covid-19, nama bungkil sawit (Palm Kernel Expeller/PKE) dan cangkang kelapa sawit (Palm Kernel Shell/PKS) justru makin eksis. Meskipun bukan produk utama dari pengolahan kelapa sawit dan bahkan hanya limbah, potensi dan manfaat kedua produk ini sudah diakui dan diterima negara-negara maju di dunia.

PKE dan PKS yang akan diekspor berasal dari provinsi-provinsi sentra sawit di Indonesia, salah satunya Provinsi Riau. Provinsi Riau tidak hanya mencatatkan prestasi dengan penguasaan lahan kelapa sawit terluas di Indonesia, tetapi juga catatan ekspor PKE dan PKS yang terus melejit.

Karantina Pertanian Pekanbaru melalui data IQfast mencatat dan membandingkan kenaikan frekuensi dan volume ekspor cangkang sawit di Semester I-2020 dengan Semester I-2019. Hasilnya, pada Semester I-2019, frekuensi pengiriman cangkang sawit tercatat sebanyak 67 kali dengan volume ekspor mencapai 466.909 ton, sedangkan pada Semester I-2020 ini, frekuensi ekspor meningkat menjadi 85 kali dengan volume sebanyak 812.859 ton.

Sebelumnya, kenaikan permintaan ekspor PKE antara Semester I-2019 dengan Semester I-2020 tercatat sebesar 4,4 persen. Sementara itu, peningkatan permintaan ekspor cangkang sawit jauh lebih tinggi, yakni mencapai 26,9 persen.

Kepala Karantina Pertanian Pekanbaru, Rina Delfi, mengatakan bahwa kenaikan permintaan ekspor cangkang sawit ini merupakan capaian yang menggembirakan.

“Sebelum Phytosanitary Certificate yang merupakan persyaratan negara tujuan ekspor diserahkan, petugas Karantina Pekanbaru terlebih dahulu melakukan serangkaian kegiatan guna memastikan cangkang sawit tersebut bebas OPT sehingga dapat diterima oleh negara tujuan, yaitu Jepang, Korea Selatan, Thailand, Singapore, United Kingdom, dan Australia,” kata dia. (WEK)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *