Dalam 6 Kondisi Ini, Laki-Laki Dilarang Bercinta

LAMANRIAU.COM – Ada batasan seseorang kapan boleh bercinta dengan pasangan. Dalam keadaan tertentu, Anda bisa saja tidak dapat melayani pasangan di ranjang dan jangan dipaksakan.

Bercinta dapat membawa kenikmatan tersendiri bagi setiap pasangan. Kegiatan ini juga menjadi salah satu cara mencurahkan rasa cinta kita terhadap pasangan.

Manusia pada dasarnya punya rasa untuk menahan hawa nafsu, sekalipun itu dengan pasangannya. Demi mendapatkan kepuasan, seorang lelaki harus menahan bercinta jika mengalami keadaan berikut.

Dilansir dari Boldsky, Anda harus tahu kapan waktu yang tepat untuk menahan nafsu. Berikut ulasan selengkapnya :

1. Meditasi

Manusmerti (kitab undang-undang agama Hindu) mengatakan jika seorang pria sedang rutin melakukan meditasi, maka ia harus menahan becinta. Saat seseorang melakukan meditasi, ia harus mencurahkan energi dan kesadarannya kepada Yang Maha Kuasa.

2. Duka 

Seorang pria harus menahan hubungan seksual ketika dia atau pasangannya berduka cita karena kehilangan seseorang. Memaksa pasangan untuk melakukan hubungan intim saat sedang berduka merupakan tindakan yang kurang etis.

3. Kelelahan

Tubuh manusia bukanlah mesin dan butuh istirahat. Oleh karena itu, seorang pria harus menahan nafsunya ketika kelelahan. Karena seks adalah salah satu sikap untuk menunjukkan rasa cintanya terhadap pasangan dan membutuhkan banyak energi.

4. Sakit

Jika Anda mencoba untuk berhubungan seksual dari pasangan yang sedang sakit atau berusaha untuk pulih dari penyakit, maka ini menunjukkan sifat tidak manusiawi seorang pria. Sehingga hubungan seksual menjadi tidak sempurna.

5. Nafsu

Jika seorang pria sedang dikuasai nafsu, maka itu dapat merusak martabatnya. Hal itu dapat membuatnya kehilangan rasa hormat terhadap wanita. Memiliki pikiran bernafsu dan berusaha berhubungan seksual karena terpaksa adalah dosa. Oleh karena itu, seorang pria harus menahan nafsunya supaya mendapatkan kepuasan dalam bercinta.

6. Pasangan yang Labil

Jika pasangan sedang mengalami stres, frustrasi, depresi, atau cukup terganggu karena situasi yang tidak menyenangkan dalam hidup, maka lebih baik untuk membantu memulihkan masalah yang dihadapi pasangan, dengan memberikan dukungan moral. (IDC)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *