Turunnya Produksi Migas Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Riau

Gubri Syamsuar

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU Turunnya produksi minyak dan gas (Migas) khususnya di Blok Rokan menjadi faktor rendahnya pertumbuhan ekonomi Riau hanya 2,84 persen.

Meski begitu, untuk tingkat kemiskinan dan pengangguran Provinsi Riau tahun 2019 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

“Indikator makro pertumbuhan ekonomi kita hanya 2,84 persen, kecil sekali naiknya dari tahun sebelumnya 2,34 persen,” kata Gubri Syamsuar saat refleksi pembangunan 2019 di kantor Gubernur Riau, Senin (24/2/2020).

Menurutnya kondisi pertumbuhan ekonomi Riau telah disampaikan ke Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja ke Provinsi Riau beberapa hari lalu.

“Beliau (Presiden) sempat heran, kenapa pertumbuhan ekonomi Riau seperti ini (rendah). Kok rendah sekali (lebih rendah dari Sumatera dan Indonesia),” ungkapnya.

Syamsuar menjelaskan, rendahnya pertumbuhan ekonomi Riau disebabkan turunnya produksi minyak dan gas (Migas). Sebab capaian pertumbuhan ekonomi Riau masuk Migas.

“Kalau di luar minyak capaian pertumbuhan ekonomi Riau mencapai 4,84 persen. Tapi karena masuk migas jadi anjlok seperti itu. Sebab produksi migas (Blok Rokan) sejak akan dialihkan 2021 tidak ada menambahan investasi di sana, sehingga produksi menurun,” paparnya.

Meski begitu, Gubri klaim untuk tingkat kemiskinan Riau tahun 2019 terjadi penurunan atau hanya 6,90 persen dibanding tahun sebelumnya 7,21 persen.

“Termasuk tingkat pengangguran terbuka kita juga menurun, dari 6,20 persen menjadi 5,97 persen. Ini karena ada investasi tahun 2019 kita bugus sekali, masuk urutan 6 secar nasional,” tukasnya. (MCR)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *