Riau  

Kaban Penghubung Inginkan Aset Pemprov Riau di Jakarta Terawat

LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Kepala Badan Penghubung Pemerintah Provinsi Riau, Erisman Yahya mengaku prihatin dengan kondisi bangunan sejumlah aset pemerintah Provinsi Riau di Jakarta yang kurang terawat dengan baik, dan keberadaannya belum sepenuhnya di kelola secara maksimal agar bisa memberikan manfaat dan keuntungan bagi daerah.

Seperti bangunan asrama mahasiswa Riau di Lenteng Agung, Mess Pemda Riau di Slipi, dan Rumah adat di Anjungan Riau di TMII.

Padahal kata Erisman jika bangunan aset tersebut ditata dan dikelola dengan baik, maka bisa bernilai ekonomi tinggi sehingga memberikan keuntungan besar terhadap keuangan daerah. Saat ini keberadaanya justru membebankan, karena tidak sebanding antara pemasukan dan pengeluaran yang harus ditanggung daerah.

“Begitu saya diberi amanah pak Gubernur dan masuk di Badan Penghubung. Kami berfikir dan melihat begitu banyak potensi-potensi yang dimiliki Riau sepertinya agak terabaikan. Seharusnya memberikan keuntungan bagi daerah, justru sebaliknya membebani daerah,” kata Eris, Senin (9/3/2020).

Terkait dengan keberadaan asrama mahasiswa Riau yang saat ini diisi dan tempati Hipemari Jakarta, Erisman memimpikan suatu saat nanti bangunannya berdiri seperti apartemen yang megah dan tinggi.

Selain sebagai penunjang proses pendidikan dan kegiatan Hipemari Jakarta, juga dapat memberikan pemasukkan terhadap keuangan daerah dari hasil penyewaan kamar/ruangan untuk dijadikan kamar atau kantor.

“Ini hanya ide dan gagasan pribadi saya. Bukan tidak mungkin bisa diwujudkan. Tapi ini saya fikir bisa diwacanakan. Untuk kepentingan mahasiswa dan dapat memberikan keuntungan bagi daerah, kenapa tidak,” ungkap Eris.

Disebutkan Eris, lahan dan posisi Asrama Hipemari Jakarta yang terletak di jalan M. Kahfi 2 nomor 42. rt.2/rw.1 Jakarta Selatan tersebut begitu luas dan strategis.

Berada di tengah-tengah perguruan tinggi ternama di Jakarta, seperti Universitas Indonesia, Pancasila, Nasional, Gunadarma, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan kampus lainnya. Di tambah lagi akses masuk dan keluar yang begitu mudah, karena dekat dengan trasportasi umum, seperti angkot, bus, dan juga kereta api.

“Saya yakin banyak yang berminat, baik kalangan mahasiswa mau dari pekerja. Sehingga tidak lagi membebani anggaran dari APBD untuk biaya operasional, kebersihan, listrik dan lainnya. Bahkan kegiatan Hipemari juga bisa terbantu dengan adanya pemasukan yang di terima pemerintah daerah Riau. Tapi ini tentu perlu proses panjang dan kajian yang matang,” terang Eris seraya mengajak agar saling menjaga dan merawat bangunan asrama yang ada saat ini agar tetap bagus.

Selain itu sambung Eris, mengenai mess Pemda Riau yang saat ini kondisinya lebih sangat memprihatinkan lagi sudah ada titik terang untuk dilakukan perbaikan secara menyeluruh.

Bahkan pemerintah Riau saat ini tengah menyusun rencana pembangunan gedung lebih tinggi beberapa lantai sehingga dapat memberikan pemasukan terhadap keuangan daerah.

“Saat ini kondisi bangunanya sangat memprihatinkan, kamarnya lebih banyak yang rusak. Hanya beberapa saja yang bisa disewakan, sehingga kita harus menutupi banyak kekurangan untuk biaya operasional, pajak dan lainya” ungkap Eris.

Begitu pula, tambah Eris kondisi bangunan rumah adat di Anjungan Riau juga mengalami banyak kerusakan, dan perlu segera mendapatkan perbaikan untuk mendukung acara pertemuan, kegiatan- kegiatan kesenian dan kebudayaan melayu Riau yang terus berjalan.

“ini sudah mendapat respon dan sudah dilihat langsung Kadis PUPR-Perkimtan Provinsi Riau. Mudah-mudahan bisa masuk dalam APBD Perubahan 2020 ini,” harapnya.

Alumni Hipemari Jakarta menyambut baik gagasan yang dikemukakan Kaban Penghubung terkait penataan semua aset-aset pemprov Riau di Jakarta yang dapat memberikan banyak manfaat dan keuntungan, termasuk asrama mahasiswa Riau. Selain memberikan ruang lebih luas bagi Hipemari dalam menjalankan roda organisasi, juga dapat menghasilan pemasukan bagi keuangan daerah.

“Ke depan kita inginkan Asrama ini tidak hanya sebagai tempat tinggal, kegiatan rapat, diskusi, tetapi bisa multi fungsi. Misalnya sebagai sentral pelatihan, pendidikan, kerajinan, kesenian dan sebagainya,” ucap M. Halkis salah satu Alumni Hipemari.

Sementara itu, Ketua Hipemari Jakarta Rofiq Muttaqin mendukung ide untuk jangka panjang terkait pembangunan seperti apartemen di asrama mahasiswa Riau yang dilontarkan Kaban Penghubung. Dia meyakini bisa diwujudkan, karena memungkinkan dengan ketersediaan tanah yang masih memiliki banyak ruang kosong untuk didirikan bangunan.

“Ini mungkin untuk jangka panjang. Namun untuk sekarang tentu kami ingin dua bangunan asrama yang memikiki 27 kamar saat ini bisa segera dilakukan perbaikan, karena sudah banyak yang rusak. Seperti tempat tidur, kamar mandi, fasilitas olahraga, sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan Hipemari dan mahasiswa,” pinta Rofiq. (MCR)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *